Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Berbagai penyakit yang bisa menular melalui virus memang dapat membahayakan kondisi penderitanya. Salah satu yang cukup mengkhawatirkan, khususnya jika dialami ibu hamil, adalah rubella atau dikenal juga sebagai campak Jerman.
Bumil yang tertular rubella bisa memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, sekaligus kesehatan ibu hamil. Salah satu risikonya adalah munculnya sindrom rubella kongenital, hingga terjadinya kematian janin dalam kandungan.
Gejala Rubella pada Ibu Hamil
Tanda-tanda rubella pada bumil tidak jauh berbeda dengan yang terlihat pada anak atau orang dewasa lainnya. Dalam beberapa kasus, gejalanya termasuk ringan dan tidak dirasakan, sehingga penderita yang terinfeksi bisa terlambat mendapatkan pengobatan. Gejala rubella akan muncul sekitar 12 sampai 23 hari setelah ibu hamil terinfeksi, di antaranya:
⢠Munculnya ruam merah berbentuk bintik-bintik di beberapa area tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, atau punggung.
⢠Terjadi demam ringan, biasanya suhu di bawah 38 derajat Celsius.
⢠Sakit kepala, hidung tersumbat, dan mata memerah.
⢠Rasa mual yang berlebihan dan berlangsung dalam waktu yang lama.
⢠Pembengkakan kelenjar getah bening.
⢠Malaise dan nyeri sendi.
Gejala khas dari rubella, yaitu ruam merah, merupakan sumber dari virus yang bisa menular pada orang lain. Kondisi ini akan berlangsung selama beberapa hari. Lalu, dirasakan terjadi pembengkakan dan nyeri sendi selama beberapa minggu berikutnya.
Risiko Bahaya Rubella
Pada bumil, rubella sangat berbahaya karena bisa berdampak buruk pada janin. Beberapa risikonya adalah keguguran atau janin meninggal dalam kandungan, kelahiran prematur, serta bayi lahir cacat karena mengalami sindrom rubella bawaan.
Rubella juga berisiko tinggi jika bumil terinfeksi virus pada trimester pertama usia kehamilan. Sindrom ini menyebabkan bayi lahir dengan kondisi kelainan jantung, gangguan intelektual, gangguan tiroid, kerusakan otak, tuli, buta, hingga peradangan pada paru. Bayi juga sudah mengalami ruam pada saat lahir serta mengalami berat badan lahir rendah.
Pencegahan Dini
Apabila Anda merasa mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter. Namun, rubella sendiri bisa dicegah sebelum kehamilan terjadi, dengan menerima imunisasi MMR atau MR. menurut berbagai sumber, lebih dari 90 persen penerima vaksin MMR akan kebal terhadap penularan rubella, bahkan juga gondongan dan campak.
Apabila terjadi kontak dengan penderita rubella atau curiga terpapar oleh virus rubella, bumil perlu segera pergi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Selain itu, Anda perlu mengonsumsi makanan sehat untuk mencukupi nutrisi, menjaga lingkungan selalu bersih dan sirkulasi udara terjaga dengan baik, serta tentu saja menghindari penderita yang terjangkit virus rubella. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)