Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tanya
“Anak saya sudah berusia 1 tahun, tetapi ia kelihatan malas belajar berjalan. Kalau tidak ditatah, ia malas sekali bangun. Bagaimana ya, melatih anak berjalan?”
(Aulia Debby, ibu dari Akasha Vanya, 1 tahun 1 bulan)
Jawab
Biarkan Belajar Sendiri
“Sejak 9 bulan, Lego mulai bisa ditatah. Meski awalnya sering terjatuh, Lego cukup berani, ia tidak mudah menyerah dan terus mencoba berdiri lagi. Saya sendiri termasuk cuek membiarkan ia belajar jalan sendiri. Untuk merangsangnya, saya membelikan Lego mainan kereta dorong dan sering mengajaknya bermain di atas rumput halaman rumah. Sejak itu, ia mulai bisa berjalan sedikit-sedikit. Saya pun jadi bersemangat mengajaknya keluar rumah tanpa stroller supaya kakinya semakin kuat. Pada usia 1 tahun, Lego sudah bisa jalan sendiri!”
(Fifi Karamoy, 31, ibu dari Lego, 2 tahun 7 bulan)
Gunakan Media Sederhana
“Ibu selalu mengingatkan agar saya tidak menggunakan baby walker saat melatih anak berjalan. Sebagai gantinya, saya menggunakan media sederhana, seperti sofa di rumah yang tingginya sebatas betis orang dewasa. Sofa itu saya jadikan alat bantu untuk Fathir belajar berdiri dan memanjat. Saya juga menggunakan kursi plastik dan sepeda roda tiga miliknya untuk ia dorong-dorong. Selain itu, setiap Minggu pagi, saya dan suami mengajak Fathir ke lapangan bola dekat rumah atau taman berumput untuk menatahnya tanpa alas kaki. Karena banyak latihan, pada usia 1 tahun 2 bulan, Fathir sudah bisa jalan sendiri.”
(Dinna, ibu dari Fathir Ahmad, 1,5)
Terbiasa dengan Kolam Bola
“Saya dan suami tidak pernah membiasakan menggendong Nic sejak bayi. Untuk menemaninya bermain, saya membuat kolam bola di boksnya. Karena terbiasa bermain di kolam itu, sejak usia 6 bulan, Nic sudah kuat berdiri sendiri sambil berpegangan di pinggiran boks. Supaya ia leluasa bereksplorasi dan merangkak, kami menaruhnya di lantai beralas matras. Ternyata, Nic tidak mau merangkak. Malah ia jadi lancar berdiri sendiri tanpa berpegangan pada apa pun. Kami jadi lebih mudah melatihnya berjalan. Kami pancing perhatiannya dengan mainan kesukaannya yang kami pegang sejajar matanya. Tanpa kami sadari, Nic mulai melangkah dan semakin hari semakin lancar berjalan. Usia 9,5 bulan, Nic sudah lancar berjalan sendiri. Bahkan menjelang ulang tahunnya yang pertama, Nic sudah hampir berlari bila dikejar!”
(Peila Silvie, ibu dari Nicholas James Taliman, 11 bulan)
Mendorong Kotak Mainan
“Saat Atha mulai bisa berdiri sambil berpegangan, saya mengarahkan ia untuk berpegangan pada kotak mainannya. Kotak mainan yang saya simpan di kamar Atha itu semacam kontainer plastik transparan yang dilengkapi roda. Ketika ia ingin bermain, saya mengajaknya mendorong kotak mainan itu. Dengan begitu, ia akan berusaha berjalan dan mendorong kotak mainannya. Hal ini ternyata efektif membuat Atha mau belajar jalan. Bahkan, ia jadi asyik mendorong kotak mainannya itu ke sana-sini dan tidak jadi membongkar isinya untuk bermain. Tidak jarang pula saat mendorong kotak mainannya di dekat meja atau kursi, ia berpindah tempat sambil berpegangan pada meja atau kursi. Saya senang, karena hal ini sangat membantu Atha untuk belajar berjalan sendiri.”
(Linda Kusrini, ibu dari Athaya, 1)