Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Diare merupakan salah satu penyakit yang kerap dialami oleh bayi dan balita. Maklum saja, mengingat pencernaan Si Kecil belum berfungsi dengan sempurna sehingga masih rentan terganggu oleh beberapa jenis makanan, minuman, atau bakteri.
Bayi dianggap mengalami diare apabila tekstur fesesnya yang semula padat, berubah menjadi lebih encer (mencret). Sementara itu, bayi yang tengah diare juga buang air besar lebih sering dari biasanya sehingga lama-kelamaan ia terlihat lemas dan rewel.
Diare pada bayi paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Akan tetapi tidak jarang, diare pada Si Kecil juga disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, keracunan, terlalu banyak minum jus buah, hingga efek samping obat-obatan. Pada beberapa kasus, bayi mengalami diare akibat alergi terhadap susu formula yang diminumnya, atau intoleransi laktosa.
Bahaya Diare pada Si Kecil
Jika dibiarkan, diare bisa mengakibatkan dehidrasi pada bayi. Berikut adalah ciri-ciri bayi yang mengalami dehidrasi ringan atau sedang:
⢠Mulut dan bibirnya terlihat kering.
⢠Tampak rewel dan kurang mau bermain.
⢠Tidak kuat menyusu seperti biasanya.
⢠Warna urine tampak lebih gelap dan baunya lebih menyengat daripada biasanya.
⢠Popoknya kering meski telah dipakai selama lebih dari 6 jam.
Bayi disebut mengalami dehidrasi berat apabila:
⢠Tangan dan kakinya terasa dingin.
⢠Tubuh terlihat pucat.
⢠Mata dan ubun-ubun Si Kecil terlihat cekung.
⢠Sangat lemas dan mengantuk.
⢠Sesak napas.
⢠Tekanan darah rendah.
Agar terhindar dari dehidrasi dan tubuh bayi tetap kuat, Moms perlu menjaga asupan makanannya. Pada bayi yang berusia di bawah enam bulan, sangat disarankan agar Moms lebih sering menyusui sambil diselingi pemberian minuman rehidrasi, seperti oralit atau pedialit.
Berikan Makanan Ini jika Bayi Alami Diare
ASI mengandung pembentuk kekebalan tubuh yang dapat membantu Si Kecil melawan infeksi. Oleh sebab itu, ASI sangat penting diberikan kepada bayi kala diare.
Apabila Si Kecil sudah berusia di atas enam bulan, Anda bisa memberikan beberapa jenis makanan berikut ini ketika ia mengalami diare:
1. Nasi tim atau bubur nasi atau kentang lumat
2. Daging ayam
3. Telur
4. Buah-buahan, seperti pisang
5. Sayuran, seperti wortel yang sudah dimasak
6. Sereal.
Selama diare, berikan makanan-makanan di atas dalam porsi kecil tapi sering. Pastikan sayuran atau daging yang Anda sajikan telah dicuci bersih dan dimasak hingga matang. Hal yang sama juga berlaku bagi buah-buahan. Anda perlu memastikan bahwa buah-buahan tersebut dalam kondisi baik dan sudah dicuci bersih sebelum dikonsumsi Si Kecil.
Pastikan Anda mengolah makanan ini hingga matang dengan sempurna. Cara mengolahnya juga lebih baik direbus atau dipanggang dibandingkan digoreng. Makanan yang digoreng dan berminyak tidak baik untuk pencernaan anak yang sedang bermasalah, karena memberatkan tugas sistem pencernaan yang sedang terinfeksi.
Di sisi lain, hindari menyajikan makanan yang mudah menyebabkan kembung seperti brokoli, paprika, kacang polong, beri, buncis, jagung, dan sayur-sayuran hijau. Jenis makanan tersebut dapat memperburuk diare pada bayi Anda, Moms. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)