Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat kehamilan memasuki minggu terakhir, Anda mulai memikirkan tentang persalinan. Berbagai informasi yang didapat dari teman atau membacanya dari berbagai sumber memang menimbulkan perasaan yang bercampur aduk. Dan pada akhirnya, hal tersebut akan Anda hadapi di kamar bersalin.
Beberapa kondisi yang terjadi selama proses persalinan mungin akan mengejutkan Anda. Itulah sebabnya, Moms perlu menggali pengetahuan tentang apa saja yang terjadi selama proses itu berlangsung. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya terjadi pada tubuh Anda selama bersalin.
1. Rusak saraf mata
Dalam beberapa kasus, ibu memang akan berisiko mengalami kerusakan saraf mata saat mengejan. Namun, menurut dr. Ferdiriva Hamzah, Sp. M., dari Jakarta Eye Center, tidak semua ibu mengalami rusak saraf mata saat bersalin normal. Kemungkinan paling tinggi yang dapat mengalami kondisi ini adalah ibu yang memiliki minus mata tinggi di atas 3.
2. Wasir
Wasir alias ambeien adalah hal umum yang dialami oleh ibu hamil yang dikhawatirkan bisa menghambat proses bersalin. Padahal, dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG menjelaskan bahwa kondisi wasir tetap dapat bersalin normal. Hanya saja, kemungkinan wasir yang diderita akan semakin parah. Karenanya, operasi caesar lebih disarankan kepada penderita wasir. Kasus lain, wasir bisa baru muncul saat melahirkan akibat aktivitas mengejan sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah di sekitar anus.
3. Buang air besar dan buang gas
Salah satu efek samping mengejan adalah buang air besar secara tidak sengaja. Saat kepala bayi mulai melewati jalan lahir, rektum akan tertekan sehingga isinya akan terdorong keluar. Jika pada saat itu rektum terisi penuh, maka feses dapat keluar secara otomatis.
Untuk menghindari ini, dokter akan menganjurkan Anda untuk mengosongkan rektum atau buang air besar terlebih dahulu. Selain itu, beberapa Moms juga mengeluarkan gas, terutama setelah pemberian epidural atau gas keluar bersamaan dengan bayi.
4. Muntah
Mual dan muntah nyatanya bisa terjadi pada fase persalinan dan pascapersalinan. Penyebabnya bisa karena efek samping obat yang diberikan selama proses persalinan. Selain itu, mungkin juga karena perut terlalu penuh, stres, mencium aroma yang tajam, serta posisi berbaring yang tidak nyaman. Kondisi ini wajar terjadi dan bisa diatasi dengan pemberian obat antimuntah. Namun sebelum persalinan, Anda akan dianjurkan untuk tidak makan terlalu berat, minum air putih, dan rileks.
5. Nyeri dan kram
Rasa nyeri saat melahirkan bisa terjadi. Ada beberapa tahapan, yaitu saat terjadi kontraksi dan mulai terjadi peregangan pada mulut rahim. Kemudian, rasa nyeri akibat peregangan otot dasar panggul dan pengguntingan perineum jika diperlukan.
Rasa nyeri juga timbul saat ibu mengeluarkan plasenta. Umumnya, Anda akan merasakannya di area bawah punggung dan bagian perut yang menyerupai rasa nyeri yang sangat parah saat menstruasi. Selain itu, Anda juga akan merasakan kram pada bagian perut dan sekitar kaki.
6. Kerusakan otot dasar panggul
Persalinan normal bisa berisiko menyebabkan kerusakan otot dasar panggul atau disebut otot levator ani (otot di sekitar anus). Jika terjadi peregangan otot hingga lebih dari 200 persen, maka otot bisa robek dan menyebabkan penurunan organ panggul, konstipasi kronis, hingga disfungsi seksual.
7. Tekanan darah fluktuatif
Tekanan darah akan berubah-ubah, seperti terjadi peningkatan ketika kontraksi. Rasa nyeri, stres, dan khawatir juga akan memberikan pengaruh pada tekanan darah. Setelah melahirkan, biasanya tekanan darah akan turun melebihi normal, sehingga membuat ibu merasakan kedinginan daripada biasanya.
8. Suhu tubuh meningkat
Peningkatan suhu akan terjadi selama proses persalinan berlangsung, antara 0,5-1 derajat Celsius. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga Anda perlu mencukupi asupan cairan sebelum dan selama proses persalinan berlangsung. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)