BUMP TO BIRTH

5 Risiko yang Bisa Dialami Jika Hamil di Usia Muda


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, saat ini Anda mungkin kerap mendengar berita mengenai kehamilan di usia remaja, disengaja maupun tidak, baik di luar negeri maupun di negara kita sendiri. Berdasarkan catatan WHO, ada sekitar 16 juta perempuan usia 15-19 tahun melahirkan anak setiap tahun, sekitar 11 persen dari kelahiran di seluruh dunia. Ini merupakan jumlah yang cukup besar dengan risiko yang besar pula.

Menurut dr. Bayu Agus Widianto, Sp.OG, dari RSIA Hermina Galaxy, Bekasi, usia remaja memang bukan usia ideal seorang perempuan untuk mengandung dan melahirkan. "Mereka memang bisa hamil, tapi kehamilannya akan disertai dengan sejumlah risiko dan komplikasi kehamilan," tambah dr. Bayu. Risiko kehamilan di usia muda antara lain adalah sebagai berikut:

1. Keguguran

Bahaya hamil di usia muda adalah meningkatnya risiko keguguran. Hal ini terjadi karena kondisi rahim pada perempuan usia remaja belum siap dengan kehamilan. Hal ini tentunya akan menyebabkan tumbuh kembang janin menjadi terhambat. Efeknya, bumil bisa mengalami perdarahan dan jika sangat parah, akan berdampak pada keguguran.

2. Tekanan Darah Tinggi

Hamil di usia remaja berisiko tinggi memicu tekanan darah tinggi. Ini dikarenakan sel telur pada perempuan remaja belum kuat dan matang untuk mengalami kehamilan, sehingga menyebabkan tekanan darah akan meningkat. Penyakit darah tinggi yang muncul saat masih hamil disebut dengan preeklampsia.

Biasanya, gangguan ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah (hipertensi) dan terdapatnya unsur protein pada urine bumil. Preeklampsia yang diikuti kejang atau koma disebut dengan eklampsia. Kondisi ini sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin.

3. Bayi Lahir Prematur dan Berat Badannya Rendah

Kehamilan usia muda juga meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Kelahiran prematur akan berdampak pada kehidupan bayi ke depannya, bukan hanya jangka pendek melainkan juga jangka panjang, karena kebanyakan bayi yang lahir prematur memiliki kondisi tubuh yang cenderung lebih lemah dan mudah mengalami sakit.

Baca juga: Moms Perlu Tahu, Risiko Bayi Lahir Prematur

Bayi prematur juga akan memiliki berat badan yang rendah, karena sebenarnya bayi belum waktunya untuk lahir. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah akan memiliki banyak masalah kesehatan yang mengancam, seperti respiratory distress syndrome (RDS), apnea of prematurity, dan anemia. Tidak hanya itu, bayi dengan berat badan rendah saat lahir pun dinyatakan punya kemungkinan besar terkena diabetes, penyakit ginjal, dan kelainan jantung saat remaja.

4. Anemia

Hamil di usia muda bisa menyebabkan munculnya gangguan anemia. Masalah ini disebabkan karena kekurangan zat besi yang diasup oleh ibu hamil. Umumnya ini terjadi karena kurangnya pengetahuan remaja akan nutrisi yang penting selama kehamilan. Anemia yang diderita saat kehamilan tentu saja akan berdampak pada tumbuh kembang janin dalam kandungan.

5. Depresi

Bukan hanya masalah kesehatan, menjadi ibu di usia yang masih muda juga bisa menimbulkan depresi, seperti depresi postpartum. Dikutip dari Official Journal of The American Academy of Pediatrics, perempuan yang hamil di usia 15-19 tahun berisiko 2 kali lebih besar mengalami depresi postpartum dibandingkan perempuan yang hamil di usia lebih dari 25 tahun. (M&B/SW/Dok. Freepik)

Baca juga: 3 Jenis Depresi Pasca-Melahirkan