Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Libur akhir tahun sebentar lagi usai. Minggu depan, sebagian anak akan kembali dengan aktivitas dan rutinitas mereka, bersekolah. Nah, sebagai orang tua, Moms tentunya juga perlu mempersiapkan Si Kecil kembali ke sekolah.
Namun bagaimana jika ternyata Si Kecil menunjukkan keengganan untuk bersekolah setelah liburan panjang yang ia alami? Memang hal yang cukup membingungkan dan mungkin saja membuat Anda terkejut, mendapati anak tiba-tiba mogok sekolah.
Namun, walaupun mungkin Anda khawatir sampai kapan ini akan berlangsung, Anda tidak perlu panik, Moms. Tenang saja, hal ini kadang-kadang memang terjadi. Hindari untuk menyalahkan anak terlalu cepat, dan coba cari tahu apa penyebabnya.
"Setiap anak pastinya akan merengek dan keberatan ketika diminta untuk berangkat sekolah setelah lama liburan. Pada kenyataanya terdapat 5-10 persen anak yang memang tidak suka datang ke sekolah," ujar Christopher Kearney, direktur dari Child School Refusal and Anxiety Disorders Clinic di Universitas Nevada, Las Vegas.
Penyebab Anak Mogok Sekolah
Ada beberapa kemungkinan yang umumnya terjadi saat anak enggan bersekolah dan memutuskan untuk mogok sekolah, yakni:
1. Kesepian di sekolah
Merasa sendiri dan tidak memiliki teman bisa menjadi alasan mengapa Si Kecil tidak mau bersekolah. Hal ini biasa terjadi. Ia akan berpura-pura sakit agar tidak mengikuti acara sekolah atau memilih untuk tidak masuk sekolah saat ada acara di sekolahnya.
Menurut Thomas Ollendick, head of an anxiety-disorders clinic for children and adolescents di Virginia Polytechnic Institute dan State University di Blacksburg, seorang anak perlu belajar bagaimana ia berbicara dengan orang lain dengan melihat wajahnya dan menggunakan suara yang tidak terlalu tinggi atau rendah. Anda dapat mengajak Si Kecil berkenalan lagi dengan temannya di sekolah dan mengajaknya bermain, tapi memang perlu waktu agar Si Kecil dapat mulai bermain dengan teman-teman yang lainnya.
2. Kesulitan belajar
Bila Si Kecil memiliki tanda-tanda seperti kesulitan membaca, berbicara, ataupun berhitung, sebaiknya Anda perlu waspada. Keadaan tersebut dapat membuat Si Kecil frustrasi karena ia berusaha keras untuk melakukan apa pun yang diminta guru. "Si Kecil akan terlihat frustrasi saat ia membenci untuk sekolah," ujar psikolog Harvey Mandel, penulis buku Could Do Better: Why Children Underachieve and What to Do About It.
Untuk solusinya, Moms perlu membicarakan dengan guru di sekolah tentang permasalahan ini. Anda juga dapat meminta saran dari guru untuk permasalahan tersebut. Bila perlu, Anda bisa konsultasikan kepada psikolog anak.
3. Si Kecil merasa tidak nyaman di sekolah
Ada 2 hal yang mungkin membuatnya tidak suka berada di sekolah: ada teman, guru, atau pegawai sekolah yang membuatnya takut atau ia merasa tidak cocok dengan metode pengajaran yang diselenggarakan di sekolah.
4. Ada permainan yang lebih menarik di rumah
Untuk masalah ini, memang Anda harus lebih pintar mengaturnya. Yang terbaik, Anda harus membatasi waktu bermain Si Kecil, dan katakan bahwa ia harus sekolah dulu sebelum bisa memainkan permainan favoritnya.
5. Si Kecil ingin bersama Anda
Apakah akhir-akhir ini Anda jarang menghabiskan waktu dengannya? Mungkin saja ia rindu pada Anda dan ingin bermain bersama Anda. Para ahli menyarankan, luangkan waktu 10 menit untuk bermain bersama anak setiap hari. Paling baik adalah di pagi hari. Namun jika tidak memungkinkan, Anda bisa melakukannya kapan saja Anda bisa. (M&B/SW/Dok. Freepik)