Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dari sekian banyak tingkah lucu dan alami yang dilakukan oleh bayi, momen Si Kecil buang gas atau kentut memang sangat lucu ya, Moms. Tak jarang ia kaget sendiri saat mendengar suara kentutnya. Gemas, deh!
Sesekali bayi kentut mungkin lucu ya, Moms. Tetapi kalau sudah terlalu sering kentut, pasti Moms jadi mulai khawatir. Kemudian mulai muncul pertanyaan: kenapa sih, bayiku sering kentut? Masalah enggak sih, kalau bayi sering kentut? Bagaimana cara mengatasinya, ya?
Nah, untuk menjawab berbagai pertanyaan Moms seputar bayi sering buang gas atau kentut, simak info penting di bawah ini, ya.
Kenapa bayi sering kentut?
Sebelum Moms panik karena bayi Anda sering kentut, tenang dulu, karena itu adalah kondisi wajar yang bisa terjadi pada bayi, khususnya bayi berusia 2-3 bulan. Kentut adalah dampak dari banyaknya gas atau udara yang terperangkap di perut bayi. Dari mana gas atau udara itu masuk? Gas tersebut masuk saat menyusu, mengisap dot dan empeng, atau ketika menangis.
Apakah ini berbahaya? Tentu tidak, Moms! Kentut adalah mekanisme tubuh bayi untuk membuang gas atau udara yang ada di dalam perutnya, sehingga ia lebih nyaman karena tidak kembung lagi.
Ketika Anda merasa bayi Anda lebih sering kentut dibanding bayi lain, hal ini mungkin karena bayi Anda lebih sering menyusu atau mengisap dot. Untuk itu, sangat penting memastikan Si Kecil menyusu dengan posisi yang tepat, baik saat menyusu langsung maupun menyusu dari botol.
Mekanisme usus bayi
Ketika bayi mengonsumsi gula (termasuk gula alami yang ada di dalam ASI), maka usus kecil mengolahnya secara parsial, dan sisanya dikirim ke usus besar atau biasa disebut kolon. Ada banyak bakteri yang bersarang di usus besar, yang membantu fungsi saluran cerna. Saat bakteri tersebut memecah gula, terciptalah gas di usus Si Kecil.
Mekanisme tersebut dialami oleh semua orang, termasuk bayi. Kalau Anda bingung kenapa bayi lebih sering kentut dibandingkan orang dewasa, penjelasannya sederhana saja: karena bayi belum punya "tekanan sosial" untuk menahan kentut di depan umum. Jadi kapan pun bayi mau kentut, ya kentut saja.
Baca juga: Kebiasaan yang Dianggap Jorok Tapi Baik untuk Kesehatan
Kenapa perut bayi sering bunyi?
Menurut penjelasan dr. Widodo Judarwanto Sp.A, dari RSIA Bunda, Jakarta, pada sebagian bayi berusia 3 bulan, kondisi perut berbunyi memang sering terjadi. Penyebabnya adalah saluran cerna bayi belum berkembang dengan sempurna dan membuat aktivitasnya cenderung meningkat.
Bayi yang mengalami kondisi tersebut juga cenderung rewel, karena perutnya tidak nyaman dan mengalami haus terus-menerus. Kondisi ini juga perlu dicermati, karena bisa menggagalkan pemberian ASI ekslusif. Sebab, saat bayi terus menangis, ibu akan merasa panik dan menganggap jumlah ASI-nya kurang dan pemberian susu formula pun menjadi pilihan. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)
Baca juga: Cara Jitu Mengatasi Perut Kembung pada Anak