BUMP TO BIRTH

Kehamilan Perbesar Risiko OCD


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tahukah Anda bahwa wanita hamil juga berisiko mengalami gangguan mental obsesive compulsive disorder (OCD)? Ya, pengidap jenis gangguan mental ini akan selalu memikirkan hal-hal buruk dan berupaya mencegah kejadian yang dipikirkan secara berlebihan. Seperti dilansir www.webmd.com, para pengidap cenderung ketakutan atau merasa gugup. Dilaporkan, para wanita berpotensi mengalami OCD 3 kali lebih besar justru di saat kehamilannya. Bentuk OCD yang sering dialami wanita hamil antara lain: terobsesi untuk selalu bersih-bersih, selalu memeriksa keadaan bayi atau janinnya, dan timbulnya pikiran-pikiran buruk mengenai masa depan janin dalam kandungan.


“Kebanyakan ibu hamil yang menderita OCD terus memikirkan janinnya. Mereka selalu berpikir bahwa janin menghadapi bahaya. Biasanya kondisi ini terbawa sampai setelah melahirkan. Akibatnya, pengidap OCD tidak mau berdua saja dengan bayinya, karena takut hal buruk akan terjadi pada bayi,” kata Prof. Paul Salkovski, psikolog klinis dari King's College, London.


“Sangat sulit untuk ibu hamil mengatasi masalah OCD ini jika tidak mendapat bantuan dari para ahli. Masalahnya, kebanyakan orang yang berhubungan dengan perawatan ibu hamil, dokter, perawat, bidan, tak mengerti bagaimana cara menangani OCD ini,” tambah Salkovski. (Gita/DMO/Dok. M&B)