BUMP TO BIRTH

Hamil Terkena Kanker Payudara, Bagaimana Menanganinya?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Menjalani masa kehamilan dengan menderita suatu penyakit tentunya adalah hal yang sangat berat ya, Moms. Apalagi jika ternyata penyakit yang kita alami itu adalah penyakit berat, seperti kanker.

Hasil penelitian yang dilakukan Elyce Cardonic, profesor di bidang ginekologi dan obstetri dari Cooper University Hospital, New Jersey, AS, mengungkapkan bahwa 1 dari 1.000 wanita hamil didiagnosis mengidap kanker setiap tahunnya. Dan, jumlah terbanyak yang dialami adalah kanker payudara, yakni 15 persen dari seluruh kasus kanker pada bumil.


Hamil dengan Kanker Payudara, Sebaiknya Diobati atau Ditunda Dulu?

Pengobatan kanker payudara, baik pada wanita hamil ataupun tidak, memiliki tujuan yang sama, yaitu mengontrol kanker dan mencegah penyebarannya. Namun memang, tujuan pengobatan akan jadi lebih kompleks pada wanita yang tengah hamil, karena keselamatan janin dalam kandungan juga menjadi perhatian utama.

Umumnya, ibu hamil dengan kanker payudara lebih memilih untuk menunda pengobatan penyakit mereka. Pasalnya, mereka khawatir dengan proses pengobatan yang bisa mengancam kesehatan janin jika pengobatan tersebut dilakukan saat tengah mengandung. Namun, ada juga yang tetap melanjutkan kehamilan sambil melakukan pengobatan serta kemoterapi.

Yang perlu dipahami dengan baik adalah bahwa jenis pengobatan untuk kanker payudara yang akan diberikan untuk ibu hamil bergantung pada sejumlah hal, misalnya usia kehamilan, besarnya tumor, penyebaran kanker, serta pilihan terapi yang akan dijalani. Karena itu, pastikan Anda memahami dengan benar tentang semua alternatif pengobatan yang ditawarkan dan selalu berdiskusi dengan dokter Anda mengenai kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Dokter Douglas Yee, Direktur The Masonic Cancer Center di University of Minnesota, AS, mengatakan, kehamilan dengan kanker payudara memang berisiko lebih besar dibandingkan kasus kanker biasa. Namun ia juga menyatakan, kehamilan dengan kanker payudara kemungkinan besar bisa disembuhkan, bila sudah terdeteksi sejak dini.


Deteksi Dini Kanker Payudara saat Hamil

Sebenarnya, kondisi hamil dan menyusui pada seorang wanita akan mengurangi risiko terjadinya kanker payudara. Salah satu pemicu kanker payudara adalah perkembangan hormon estrogen yang berlebihan. Sementara pada ibu hamil atau menyusui, hormon prolaktin lebih berkembang dan menekan pertumbuhan hormon estrogen.

Umumnya, kanker payudara yang terdeteksi saat hamil, kemungkinan besar justru terjadi sebelum kehamilan. Karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksa payudara sendiri (Sadari). Melakukan Sadari secara berkala, bisa meminimalkan risiko terkena kanker payudara pada tahap selanjutnya.

Jadi, periksalah payudara dengan rutin dan seksama, terutama saat hamil, karena bentuk payudara akan lebih kencang dan penuh pada masa kehamilan. Jika Anda menemukan benjolan pada payudara yang tidak biasa, sebaiknya segera lakukan USG pada payudara. Cara ini dinilai lebih aman dilakukan dan tidak berbahaya bagi janin. Hindari mamografi atau pemeriksaan dengan sinar X karena radiasinya bisa berisiko pada perkembangan janin Anda, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)