Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, pernah nonton film Anger Management? Film bergenre komedi ini mengisahkan terapi yang harus dijalani oleh seseorang guna menyembuhkan sifat temperamental dan pemarah yang ia miliki. Nah, ternyata anger management juga bisa diterapkan untuk ibu hamil, lho. Kenapa begitu?
Perubahan hormon saat hamil memang membuat mood Anda naik turun, sehingga wajar jika Anda jadi lebih cepat emosi atau cepat marah. Tapi, Anda patut waspada karena kemarahan yang berlebihan ternyata dapat memberi dampak negatif pada janin.
Menurut dr. Miriam Stoppard, ahli kesehatan kandungan dan penulis buku ternama, ketika seorang ibu hamil merasa marah atau emosi lain, maka akan ada reaksi kimia di dalam aliran darah si ibu yang kemudian mengalir ke plasenta janin. Ketika itulah, janin akan merasakan bahwa sang ibu tengah marah.
Pengaruh Emosi Ibu Hamil pada Bayi
Menurut American Psychologist Association (APA), ketika seseorang marah, maka terjadi dua perubahan di tubuhnya, yaitu perubahan fisik dan emosional. Saat Anda marah, detak jantung dan tekanan darah Anda meningkat dan pembuluh darah menyempit.
Ketika itulah tubuh mengeluarkan energi berupa hormon adrenalin dan epinefrin. Kondisi ini berpengaruh terhadap suplai darah ke janin yang juga berdampak pada berkurangnya suplai oksigen ke rahim.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh badan amal berbasis di Inggris, Tommy's The Baby Charity, jika sepanjang kehamilan ibu sering tak mampu menahan emosi dan marah, maka hal ini akan memberi efek negatif pada janin, misalnya kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah meskipun lahir di usia kehamilan yang matang.
Selain itu, bayi dengan ibu yang mengalami stres tinggi terutama saat trimester pertama, ketika lahir memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kolik dibandingkan dengan bayi dari ibu yang menjalani kehamilan dengan bahagia.
Stop Marah, Moms!
Ikuti tips berikut ini untuk membantu Anda menjaga emosi selama kehamilan, Moms.
1. Relaksasi. Hirup napas dalam-dalam, lalu embuskan kembali guna meredam gejolak emosi Anda. Anda juga bisa melakukan olahraga ringan saat hamil, seperti yoga yang bisa membuat sehat sekaligus tenang.
2. Ubah cara berpikir Anda. Orang yang marah biasanya akan berkata dengan intonasi tinggi dan suara keras. Ini akan membuat Anda mengeluarkan energi negatif. Mulai sekarang, cobalah untuk bersuara lebih pelan dan selalu berpikir positif dalam segala hal.
3. Jangan mudah berprasangka. Orang yang mudah marah biasanya akan cepat untuk menyimpulkan sesuatu dan kadang belum tentu benar. Karena itu, sebelum marah, ada baiknya Anda berpikir lebih lama dan lebih matang.
4. Ubah kebiasaan buruk Anda. Ketahuilah situasi apa saja atua dengan siapa biasanya Anda mudah marah, lalu cobalah berdamai dengan hal atau orang tersebut perlahan-lahan.
5. Koreksi hidup Anda. Jika Anda tahu bahwa faktor kelelahan dan stres adalah pemicu Anda marah, cobalah untuk meminimalisasi pekerjaan dengan berisitirahat sejenak, konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan melakukan olahraga. (M&B/SW/Dok. Freepik)