Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
setelah lahir, bayi akan diperiksa seluruh tubuhnya oleh dokter, termasuk mulutnya. Sejak dilahirkan, biasanya gusi, lidah, dan langit-langit Si Kecil yang lunak, sudah berkembang dengan baik dan dapat digunakan untuk menyusu.
Namun, beberapa bayi mengalami masalah pada mulutnya yang membuat Anda panik. Sebenarnya, Anda tak perlu cemas, karena permasalahan ini tidak membahayakan. Yang penting, pastikan agar Moms tetap selalu membersihkan dan memperhatikan kesehatannya.
Beberapa Masalah pada Mulut Bayi
Mulut bayi, seperti juga anggota tubuhnya yang lain, sebaiknya selalu dibersihkan dan diperhatikan kesehatannya. Berikut sejumlah masalah yang biasanya terdapat pada mulut bayi.
1. Epstein's pearls
Pada langit-langit mulut bayi Anda terdapat spot berwarna putih seperti mutiara. Benjolan kecil ini tidak membahayakan dan biasanya akan menghilang dalam beberapa minggu. Hampir 90 persen bayi lahir dengan epstein's pearls. Bentuk dari gangguan mulut ini terkadang mirip dengan gigi yang akan tumbuh. Spot ini memiliki ukuran yang bervariasi, 1-3 mm, dan ada di langit-langit mulut Si Kecil.
2. Bohn's Nodules
Benjolan kecil berwarna keputihan, seperti epstein's pearls, namun terdapat pada kanan dan kiri gusi.
3. Inclusion Cysts
Benjolan terdapat di punggung gusi dan tidak berbahaya.
4. Gigi Natal dan Neonatal
Normalnya, bayi mulai tumbuh gigi pada usia 6 bulan ke atas. Namun, sekitar 1 dari 2.000 bayi sudah tumbuh gigi saat lahir. Gigi tersebut disebut gigi natal. Ada juga bayi yang tumbuh gigi dalam bulan pertama usianya, yang dinamakan gigi neonatal. Jika Si Kecil mengalami hal ini, sebenarnya tidak membahayakan. Namun, akan menimbulkan ketidaknyamanan ketika menyusu. Keberadaan gigi tersebut dapat menyakiti puting Anda atau mencederai lidah bayi.
Apakah gigi natal dan neonatal perlu dicabut atau dibiarkan, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter. Diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah gigi yang tumbuh itu 'ekstra' atau sudah merupakan gigi susu, bagaimana perkembangan akar giginya, dan bagaimana gigi tersebut akan memengaruhi gigi-giginya yang lain kelak.
Membersihkan Mulut Bayi
Merupakan hal yang baik mengenalkan kebiasaan membersihkan mulut sejak Si Kecil baru lahir. Meskipun pada awalnya Si Kecil akan merasa tidak nyaman, namun lama kelamaan, ia akan terbiasa. Si Kecil pun jadi mengenal kebiasaan menyikat gigi sebagai bagian dari rutinitas. Berikut cara membersihkan mulut Si Kecil:
1. Baringkan Si Kecil di pangkuan Anda. Kepala Si Kecil sebaiknya berada dekat dengan dagu Anda untuk memudahkan Anda melihat mulutnya.
2. Bersihkan gusi dengan menyikat lembut menggunakan waslap atau kain bersih dan basah di sepanjang gusi atas dan bawah. Anda juga bisa menggunakan kasa yang sudah dibasahi dengan air hangat.
3. Bersihkan mulutnya setidaknya 2 kali dalam sehari, setelah selesai sarapan dan setelah ia makan terakhir di hari tersebut.
4. Pada bayi yang diberi ASI eksklusif, mulut bayi biasanya lebih higienis sehingga tidak perlu dibersihkan terlalu sering. ASI mempunyai zat kekebalan yang mencegah terjadinya jamur dan bakteri.
5. Memasuki masa MPASI, ingatlah untuk selalu memberinya sedikit air putih setelah menyusu untuk membilas bekas ASI yang menempel di mulutnya. Jangan biarkan Si Kecil tidur tanpa membersihkan mulutnya setelah minum atau makan.
Merawat Gigi Susu Bayi
Gigi susu amat penting perannya dalam 'mengarahkan' perkembangan dan posisi gigi tetap anak nantinya. Saat gigi pertama Si Kecil mulai tumbuh, bersihkan dengan menggunakan sikat gigi khusus yang banyak dijual di pasaran. Tanyakan juga pada dokter jenis pasta gigi yang tepat untuk usia Si Kecil. Anda juga perlu memerhatikan warna gigi bayi Anda, apakah berbeda warnanya? Jika ya, tanyakan pada dokter. (M&B/SW/Dok. Freepik)