TOODLER

3 Alasan Utama Kenapa Anak Suka Bohong


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Semakin bertambah usia anak, semakin bertambah juga kecerdasan dan kemampuannya, termasuk kemampuannya untuk berbohong. Ya, biasanya anak usia 2 sampai 3 tahun sudah bisa berbohong, walaupun hanya berbohong untuk menutupi kesalahan kecil. Misalnya, Anda tidak mengizinkan Si Kecil makan es krim karena ia sedang radang tenggorokan, namun saat Anda mengetahui Si Kecil diam-diam makan es krim, ia berkata, "Aku enggak makan es krim, kok."


Penyebab Anak Suka Berbohong

Tak peduli seberapa kecil anak berbohong, namun Si Kecil sudah mampu berbohong. Ini pasti meninggalkan pertanyaan besar di benak Anda, kenapa anak berbohong. Untuk itu, ketahui beberapa penyebab anak berbohong di bawah ini, Moms.

1. Memperluas Imajinasi

Ada kalanya anak berbohong hanya demi memuaskan imajinasinya di dunia nyata. Misalnya, anak berbohong ia baru saja naik unicorn berwarna pink atau Spiderman sungguhan baru saja mengunjunginya di kamar.

Kalau anak Anda berkata bohong seperti ini, tanyakan padanya "Itu hal yang baru saja terjadi, atau yang kamu harap akan terjadi?" Pertanyaan tidak menghakimi seperti itu biasanya akan membuat Si Kecil sadar kalau ia baru saja berbohong, tanpa menghentikan imajinasinya.

2. Menghindari Kewajiban

Si Kecil mengaku tidak makan es krim, tetapi wajahnya penuh noda cokelat dan pink? Penyebabnya sama seperti orang dewasa yang berbohong untuk menghindari masalah. Anak pun terkadang berbohong untuk menghindari masalah atau kewajiban.

Jika ini terjadi pada anak Anda, tanyakan sekali lagi, karena biasanya anak akan menjawab jujur di pertanyaan kedua. Ketika ia sudah berkata jujur, katakan kalau Anda lebih menghargai jawaban jujurnya daripada ia harus berbohong.

3. Anak Ingin Dibilang Keren

Terkadang anak juga berbohong untuk membuat orang lain terkesima. Anak Anda mungkin bilang ke teman-teman rumahnya kalau nilai matematikanya adalah yang terbaik di sekolah, atau ia pernah berenang bersama ikan hiu di kolam renang.

Apa yang sebenarnya anak inginkan dari berbohong seperti ini? Ia melebihkan kenyataan atau bahkan membenarkan untuk berbohong agar diterima di antara teman-temannya, untuk merasa lebih dibanding orang lain, atau sekadar untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.


Tahapan Berbohong pada Anak

Tahap 1: Anak mulai berbohong di usia 2-3 tahun. Kebohongan pertama ini biasanya dilakukan untuk menutupi sikapnya yang tidak seharusnya. Seperti berbohong tidak makan es krim, padahal wajahnya penuh dengan noda es krim. Si Kecil mengira, kalau ia tidak melakukan yang dilarang, orang tua tidak akan marah. Maka ia menemukan formula kalau berbohong bisa menghapus sikap salahnya tersebut.

Tahap 2: Di usia 4 tahun, anak bisa mulai berpikir apa yang orang lain akan pikir. Dengan begitu, kebohongannya akan lebih hebat, karena ia turut menyematkan informasi yang orang lain tahu atau yang tidak diketahui orang lain. Di usia ini anak berbohong untuk memuaskan orang lain, sehingga citra dirinya akan meningkat.

Tahap 3: Sekitar usia 7 atau 8 tahun, anak tidak hanya bisa menyampaikan cerita bohong, tetapi juga terus berkata bohong dengan wajah tulus. Anak usia ini berbohong untuk menghindari masalah, dan mereka tidak mau merasa 'salah' saat berbohong. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)