FAMILY & LIFESTYLE

Tips Sukses Long Distance Relationship saat Menikah


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Suami Anda pulang membawa kabar baik. Ia mendapatkan kenaikan jabatan! Masalahnya, ia harus menjadi pimpinan baru untuk kantor cabang di kota lain. Apa yang akan Moms lakukan?

Dilema kerap muncul ketika suami tiba-tiba harus pindah bekerja di kota lain yang jaraknya cukup jauh. Tidak mudah untuk langsung mengajak seluruh anggota keluarga pindah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti sekolah anak-anak dan mungkin istri juga memiliki pekerjaan yang sulit ditinggalkan. Belum lagi, mencari rumah untuk keluarga di tempat baru yang juga tak semudah membalikkan telapak tangan.

Dengan banyaknya pertimbangan, terkadang hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR) menjadi opsi terbaik. Meski Anda dan pasangan terpisah oleh jarak, bukan berarti kehidupan berumah tangga tidak bisa berjalan dengan baik, Moms.


Demi Keluarga

Bagi para Moms yang ditinggal suami bekerja di luar kota, satu hal yang perlu Anda tanamkan di benak Anda adalah "Ia pergi untuk keluarga." Suami memang meninggalkan Anda dan anak-anak, tapi ia pergi untuk memenuhi kewajibannya memberi nafkah dan memenuhi kebutuhan istri serta buah hatinya.

So, jangan selalu berpikiran negatif saat suami berada jauh dari Anda ya, Moms. Sebaliknya, Anda harus selalu mendukung pasangan dan menjaga komunikasi dengannya.

Begitu pula dengan para ayah yang terpaksa harus berpisah dengan keluarga untuk bekerja di kota lain. Dads harus ingat bahwa Anda bekerja untuk dua tujuan utama, yaitu keluarga tercinta dan Anda sendiri. Berpikirlah bahwa semakin baik pekerjaan Anda, kehidupan keluarga pun bakal semakin terjamin. Di sisi lain, semakin maju karier Anda, maka aktualisasi diri akan semakin terpenuhi.


Tantangan yang Dihadapi

Yang menjadi masalah ketika ayah bekerja dan tinggal di kota yang berjauhan adalah keadaan dalam keluarga menjadi tidak ideal. Pastinya, sebagai kepala keluarga, tinggal bersama istri dan anak adalah kondisi yang paling baik. Namun tentunya semua pihak harus memahami bahwa untuk sementara ini kondisi tersebut tidak dapat terpenuhi.

Namun bukan berarti Dads tidak bisa mengetahui kondisi terkini keluarga yang ditinggalkannya. Saat ini, komunikasi sudah sangat canggih. Saat berjauhan dengan keluarga, Anda selalu bisa menelepon, berkomunikasi melalui pesan singkat, atau berbicara langsung melalui fasilitas video call. Ketika Anda berjauhan dengan keluarga, maksimalkan semua kecanggihan teknologi ini untuk memenuhi kebutuhan Anda dekat dengan mereka.

Bagi Moms, untuk memenuhi kebutuhan figur ayah dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Anda, mintalah bantuan ayah atau saudara laki-laki Anda. Mintalah mereka untuk menjadi sosok ayah untuk anak-anak Anda. Kedekatan ini juga dapat membantu meringankan beban kesibukan istri.


Jaga Komunikasi

Ya, komunikasi adalah hal penting dalam memperlancar hubungan jarak jauh. Jangan bosan untuk saling menghubungi antara satu dengan yang lain. Jika perlu, Moms dan Dads bisa mengatur kencan jarak jauh di hari-hari tertentu. Hubungi pasangan menggunakan fasilitas video call dan saling mengungkapkan perasaan Anda, tentunya tanpa 'intervensi' anak-anak.

Namun sesekali, berikan kesempatan Si Kecil untuk menghabiskan waktu berbincang dengan ayahnya. Dengan begitu, anak-anak akan merasa sang ayah tetap berada dekat dengan mereka.

Jika komunikasi Dads dan keluarga berjalan secara rutin dan konsisten, seharusnya anak-anak Anda tidak terlalu merasa kehilangan masa-masa dengan ayahnya. Jangan lupa pula jelaskan kepada mereka mengapa Anda dan istri harus hidup terpisah. Last but not least, jika memungkinkan, usahakan Dads untuk berkumpul kembali dengan keluarga. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)