BUMP TO BIRTH

Bolehkah Ibu Hamil Makan Jeroan? Ini Jawabannya, Moms


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat hamil, Moms tentunya harus menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Memang, ibu hamil biasanya punya banyak pantangan yang harus dihindari terkait makanan yang dikonsumsi.

Salah satu saran yang sering dibilang banyak orang adalah agar Moms menghindari makan jeroan selama hamil, karena dianggap berbahaya bagi kandungan dan janin akibat tingginya kolesterol di dalamnya.

Jeroan merupakan organ tubuh sapi yang telah disembelih, seperti hati, ampela, usus, dan otak. Masyarakat Indonesia sendiri umumnya sangat menyukai hidangan dan masakan yang diolah dengan jeroan.

Perlu diketahui, jeroan juga memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hati dan ampela, contohnya, mengandung protein, vitamin B, D, E, K, serta mineral seperti zat besi dan magnesium. Sedangkan otak sapi kaya akan protein, serta vitamin B5 dan B12.


Bolehkah Ibu Hamil Makan Jeroan?

Jawabannya, tentu saja boleh. Ini beberapa manfaat mengonsumsi jeroan buat bumil:

• Membantu pembentukan sel darah merah. Bumil rentan terkena anemia atau kekurangan sel darah merah. Gangguan ini akan berisiko terhadap perkembangan janin, seperti kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah. Untuk itu, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, salah satunya adalah jeroan (hati dan ampela).

• Membantu pemenuhan protein. Jeroan, seperti telah disebutkan, kaya akan protein. Protein sendiri berperan penting untuk membangun dan membentuk sel tubuh ibu hamil maupun calon bayi. Kekurangan protein pada janin dapat mengganggu perkembangan otot, persendian, tulang, risiko berat lahir rendah, hingga permasalahan pada otaknya.

• Membantu kebutuhan vitamin dan mineral. Hati dan ampela kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menunjang kehamilan dan perkembangan janin. Vitamin B12, misalnya, jika dikombinasikan dengan asam folat, bisa menurunkan risiko cacat lahir dan cacat tabung saraf pada calon bayi.


Yang Harus Diperhatikan saat Makan Jeroan

Kendati bermanfaat, Moms dianjurkan untuk tidak terlalu sering makan jeroan, apalagi mengonsumsinya setiap hari. Alasannya, pertama, karena jeroan memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi. Bumil berisiko mengalami kenaikan berat badan berlebih akibat konsumsi lemak berlebihan. Sementara kadar kolesterol saat hamil secara alami cenderung meningkat, sehingga makan jeroan akan membuat kolesterol Anda melonjak tinggi dan berisiko membuat Anda terkena serangan jantung dan stroke.

Kedua, beberapa jeroan juga mengandung vitamin A yang sangat tinggi. Yang jadi masalah, kelebihan vitamin A ternyata justru malah bisa menyebabkan keracunan yang membahayakan Anda dan janin. Vitamin A yang terlalu banyak juga bisa membuat terancam tumbuh cacat, Moms.

Ketiga, jeroan harus diolah dan dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi. Organ tubuh hewan biasanya mengandung banyak kotoran dan racun yang terserap tubuh hewan tersebut. Nah, bisa jadi racun yang terdapat pada jeroan bisa berpindah ke tubuh bumil dan janin jika jeroan tidak diolah dan dimasak dengan benar.

Moms bisa menghilangkan kotoran dan racun tersebut dengan cara mencuci jeroan beberapa kali dengan air yang mengalir, lalu rebus jeroan hingga matang. Sebaiknya juga, jangan mengonsumsi jeroan yang digoreng. Lebih baik Anda mengolahnya dengan cara ditumis atau direbus, Moms.

Jika Anda mengonsumsi jeroan, imbangi juga dengan asupan sehat lainnya, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan agar Moms mendapat gizi dan nutrisi yang seimbang.

Yang juga penting, untuk lebih amannya, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi jeroan. (M&B/SW/Dok. Freepik)