BUMP TO BIRTH

Info Lengkap Mengenai Kehamilan dengan Kista dan Mioma


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tidak semua kehamilan berjalan lancar. Beberapa kondisi seperti kehamilan dengan mioma dan kista, seringkali membuat kehamilan sulit dipertahankan. Tak jarang, kondisi tersebut harus berakhir dengan keguguran, bahkan sebelum Anda sempat membeli test pack. Untuk itu, mari ketahui lebih lanjut mengenai kehamilan dengan kista dan mioma.


Kehamilan dengan Kista

Kista adalah kantung berisi cairan yang muncul secara tidak normal dalam jaringan tubuh. Kista dapat muncul di berbagai organ tubuh, salah satunya pada indung telur (ovarium). Kista yang muncul di dalam indung telur bisa sebesar kacang, atau bahkan lebih besar daripada kepala bayi.

Kebanyakan kista jenis ini tidak berbahaya dan sering ditemukan pada wanita usia subur. Beberapa dapat menyebabkan pendarahan dan rasa sakit. Ada pula kista yang berupa karsinoma (bibit kanker). Bila kista ini merupakan bibit kanker, Anda perlu berkonsultasi pada dokter onkologi.

Gejala: Sakit pada perut bawah, otot pelvis, vagina, paha, dan punggung bawah. Rasa sakit ini bisa terasa terus-menerus atau hilang timbul. Gejala lainnya adalah mual, begah, muntah, pertambahan berat badan, mudah lelah, serta meningkatnya pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah.

Timbulnya kista jenis ini dapat berpengaruh pada siklus menstruasi dan timbulnya rasa sakit sebelum atau pada masa menstruasi.

Tindakan: Untuk mengatasi kista tergantung pada ukuran, gejala, dan jenis keganasan kista tersebut. Kista ada berbagai macam. Dokter Anda akan menentukan perawatan setelah pemeriksaan menyeluruh. Bila kita timbul tanpa rasa ketidaknyamanan, Anda hanya perlu pemeriksaan teratur ke ginekolog. Bila ada rasa sakit, diatasi dengan obat seperti ibuprofen atau asetaminofen.

Bila kista lebih dari 5 cm, baik Anda dalam keadaan hamil maupun tidak, maka kista tersebut harus diangkat melalui operasi, Moms. Operasi pengangkatan kista pada wanita hamil harus menunggu sampai janin berusia 4 bulan. Pada beberapa kasus, kista bisa hancur dengan sendirinya. Kalaupun kista tidak hancur, janin tetap berpeluang lahir selamat.


Kehamilan dengan Mioma

Mioma uteri adalah tumor jinak yang terdapat pada rahim. Mioma yang muncul pada usia subur bisa mengurangi fertilitas karena mengganggu implantasi (penempelan konsepsi). Kemunculan dan pertumbuhan mioma berkaitan dengan kadar estrogen dalam darah.

Pada saat hamil, kadar estrogen meningkat sehingga mioma makin besar. Pembesaran mioma ini membuat orang awam mengira mioma mengambil jatah nutrisi bagi janin. Hal ini tidak benar, karena mioma terletak di luar kantung kehamilan. Namun mioma akan mengurangi ruang bagi janin untuk berkembang di dalam rahim.

Janin yang tumbuh bersama mioma berisiko memiliki kelainan posisi karena berdesakan dengan mioma. Bila letak mioma di leher rahim, janin akan sulit lahir normal.

Gejala: Menstruasi banyak, lama, dan nyeri. Anda juga mungkin mengalami anemia dan mudah lelah. Meski mioma uteri dialami oleh 1 dari 4 wanita usia produktif, jarang ada yang terdeteksi sebelum kehamilan, karena di Indonesia, wanita yang belum hamil pada umumnya tidak memeriksakan diri ke ginekolog. Maka, mulai sekarang sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan rutin organ reproduksi.

Tindakan: Untuk mengatasi mioma, tergantung pada jenis, ukuran, dan posisi mioma, serta usia kehamilan. Bila mioma masih kecil, Anda bisa diobati untuk menyusutkan tumor dan menghilangkan gejala. Bila ukuran mioma besar dan tumbuhnya cepat, maka harus diangkat melalui operasi. Operasi pengangkatan mioma pada wanita hamil harus menunggu sampai persalinan atau tiga bulan pasca persalinan. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)