TOODLER

Moms, Ini Manfaat Jika Anak Suka Berkhayal


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, pernahkah Anda melihat Si Kecil masuk ke dalam sebuah kardus atau bermain dengan keranjang cucian Anda? Mungkin ia menganggapnya sebagai rumah, mobil, bahkan pesawat luar angkasa. Atau, pernahkah Anda melihat putri kecil Anda asyik berbicara dengan boneka-bonekanya?

Ya, mereka sedang berimajinasi dengan benda yang mereka mainkan tersebut. Dunia anak-anak memang adalah dunia khayalan. Mereka masih sulit membedakan antara dunia khayal dan dunia nyata. Tapi, jangan mematikan daya khayal mereka ya, Moms.

Setiap anak tentunya memiliki dunia khayal mereka sendiri. Daya khayal ini sudah muncul sejak usia dini, tetapi mulai berkembang saat ia berusia 3-5 tahun. Dan memang sangat wajar jika ia sulit membedakan antara dunia khayal dan dunia nyata pada usia tersebut.

Namun, bukan berarti ia mengabaikan realita dan khayalan tersebut ya, Moms. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Richard Woolfson dalam bukunya Your Preschooler Bible, bahwa normal saja jika anak usia prasekolah suka daydreaming atau berkhayal, sebab semua hal bisa ia kontrol.

Berkhayal pun juga menjadi kunci menuju kreativitas dan kemampuan Si Kecil untuk berinovasi. Selain itu, pakar pendidikan, krativitas, dan inovasi dari Inggris, Ken Robinson, Ph.D menambahkan bahwa berkhayal membantu anak-anak belajar dengan cara yang lebih baik. Berikut ini manfaat positif yang bisa diperoleh anak dengan kegemarannya berkhayal


1. Menambah Perbendaharaan Kata

Anak yang suka bermain dengan khayalan atau mendengar dongeng biasanya memiliki perbendaharaan kata lebih banyak. Sebab, ia biasa meniru dari percakapan orang di sekitarnya atau dari film yang ia tonton. Dengan menangkap perkataan yang baik dan membuat khayalan yang juga baik, maka hal tersebut dapat membantunya mengungkapkan perasaan dengan pilihan kata yang baik dan pas.


2. Belajar Nilai Sosial

Si Kecil bisa bermain dengan siapa saja, dengan anak yang lebih besar atau yang lebih kecil. Ketika ia berperan menjadi Anda, dengan seorang anak lebih kecil yang menjadi anaknya, ia belajar banyak hal, misalnya bagaimana bertanggung jawab, berempati, atau berbagi.


3. Kreatif dan Mampu Memecahkan Masalah

Bermain di dunia khayalan akan mengajarkan Si Kecil berpikir kreatif di dunia nyata. Sebuah penelitian di Case Western Reserve University menemukan bahwa anak-anak yang memiliki khayalan tinggi akan mampu memecahkan masalah dengan lebih baik.


4. Melatih Daya Kreativitas

Berkhayal juga bisa melatih kreativitas seorang anak, meski tidak sebesar saat bermain di rumah atau belajar di sekolah. Ketika Si Kecil berkhayal, ia akan masuk ke sebuah dunia yang tak diketahui. Namun ternyata, dapat memicu daya kreativitas di dunia nyata yang memang sudah tertanam sejak ia baru lahir ke dunia. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)