TOODLER

Bukan Flu Biasa, Waspada Sinusitis pada Anak!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tak hanya orang dewasa, sinusitis juga rentan menyerang anak, Moms. Dengan gejala awalnya seperti sakit flu, sinusitis pada Si Kecil harus di waspadai dan ditangani sejak dini. Sebab, bila dibiarkan sinusitis dapat memengaruhi fungsi organ tubuh lainnya.

Sinusitis merupakan peradangan pada rongga di sekitar hidung. Menurut spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) dari RSCM, Dr. Endang Mangunkusumo, Sp.THT (CK), pada sinusitis, peradangan terjadi khususnya pada selaput lendir yang terdapat di sepanjang saluran napas. Selaput lendir ini menghasilkan lendir di setiap rongga sinus dan sepanjang saluran napas.


Waspadai Lendir Kental dan Kuning

Seperti yang kita ketahui, salah satu partikel udara yang dihirup Si Kecil adalah kuman. Bila kuman yang dihirup dalam jumlah banyak dan pada akhirnya menuju dan memenuhi rongga sinus Si Kecil, maka rongga tersebut akan terinfeksi oleh kuman-kuman.

"Jika kuman sudah mengumpul di dalam rongga sinus, lendir di dalam rongga sinus pun akan menjadi kental dan berubah warnanya. Kondisi inilah yang bisa disebut sebagai sinusitis," jelas Dr. Endang. Gejalanya pun tidak seperti flu biasa, seperti hidung tersumbat dan demam. Tetapi, flu tersebut disertai dengan gejala khas, yaitu lendir kental yang berwarna kekuning-kuningan atau kuning, atau bahkan berwarna hijau. Pada penderita sinusitis, lendir kental bisa mengalir keluar dari rongga sinus atau bisa saja tersumbat di dalam rongga sinus.

Kondisi tersebut tergantung lagi pada bentuk anatomi pintu rongga sinus Si Kecil. Bila anatomi rongga hidung kecil, maka lendir kemungkinan akan sulit keluar. Ini menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan di dalam rongga sinus.

Sedangkan pada anatomi bentuk hidung lebih besar, lendir kental bisa keluar, menuju hidung dalam bentuk ingus kental atau keluar menuju tenggorokan, paru-paru sampai ke organ pencernaan. Selain itu, faktor rendahnya imunitas tubuh dan pemicu alergi pun bisa menjadi penyebab rentannya Si Kecil terkena sinusitis.

Sementara itu, bila Si Kecil mengalami gejala sinusitis paling tidak selama 12 pekan tanpa henti, meskipun sudah diobati, maka ia menderita sinusitis kronis. Si Kecil pun dapat dikatakan kronis bila ia menderita sinusitis sebanyak lebih dari empat kali dalam setahun.

Bila sudah terdapat gejala-gejala di atas, maka sebaiknya segera periksakan Si Kecil ke dokter spesialis THT. Bila lendir kental yang berhasil keluar dari rongga sinus, namun tidka mengalis keluar menuju rongga hidung, melainkan menuju tenggorokan, paru-paru, hingga ke saluran pencernaan yang bermuara di usus, maka fungsi usus pun akan terganggu.


Cara Mengobati

Untuk menyembuhkan sinusitis, biasanya dokter spesialis THT akan melakukan diagnosis dan memberikan Si Kecil antibiotik untuk membunuh kuman agar tidak semakin berkembang biak. Pada penderita sinusitis, antibiotik diberikan selama 7-10 hari.

Namun, bila Si Kecil mengalami sinusitis akut atau kronis, dokter akan menggunakan endoskop untuk menentukan kondisi Si Kecil, serta mengetahui di mana 'blokade' lendir terjadi. Jika peradangan sudah sangat parah, dokter akan mengambil tindakan pembedahan untuk membuka saluran sinus Si Kecil dan membuang gumpalan lendir.

Sebagai pencegahan, Moms tetap perlu menerapkan pola hidup sehat pada Si Kecil. Dengan begitu, sistem imunitas tubuhnya akan lebih kuat, serta terhindar dari infeksi kuman. Jika memungkinkan, ajak ia melakukan olahraga pagi, sehingga anak Anda dapat menghirup udara yang bersih dan segar. Jangan lupa juga, sebisa mungkin jauhkan Si Kecil dari faktor-faktor pemicu alergi untuk menghindari kemungkinan infeksi kuman.(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)