Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, tahukah Anda bahwa tanggal 1 Juni merupakan Hari Susu Nasional? Hari Susu baru mulai diperingati di Indonesia sejak 2009. Namun Organisasi Pangan Dunia (FAO) sudah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Susu Dunia sejak 2001.
Meski diperingati setiap tahun, faktanya konsumsi susu di Indonesia masih cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk di Asia Tenggara. Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2016, konsumsi susu di Indonesia hanya berkisar 11,8 liter per kapita per tahun. Angka tersebut sudah termasuk produk olahan yang mengandung susu. Padahal, susu mengandung banyak sekali nutrisi yang baik, terutama untuk proses tumbuh kembang anak.
Faktor utama yang menjadi penyebab rendahnya tingkat konsumsi susu adalah tingginya harga susu olahan serta belum membudayanya kebiasaan minum susu di kalangan masyarakat. Diharapkan dengan adanya Hari Susu Nasional, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya konsumsi susu.
Manfaat Susu
Di dalam susu sapi, terkandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Susu sapi mengandung protein 3,2 gram per 100 ml.Â
Protein yang terkandung dalam susu mampu menyumbang asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Sementara itu, kandungan lemak susu mencapai 3,5 gram per 100 ml. Perlu diketahui, sepertiga dari lemak ini berupa monounsatuated fatty acid yang baik bagi kesehatan jantung.
Susu juga kaya akan vitamin B1 (thiamine), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6 (pyrodoxin), vitamin B12 (cyanocobalamin), dan asam folat. Susu juga mengandung vitamin C yang penting untuk mencegah kerusakan pembuluh darah, tulang rawan, otot, dan tulang.
Masih banyak kandungan gizi lain yang penting dalam susu. Sebutlah kalsium dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kalsium adalah mineral yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses pembentukan tulang.Â
Konsumsi sumber kalsium perlu ditingkatkan pada masa pertumbuhan karena dengan asupan kalsium yang cukup, Si Kecil akan melewati masa pembentukan tulang dengan baik.
Kadar kalsium yang normal akan membuat pertumbuhan organ dan aktivitas Si Kecil lebih optimal. Sumber nutrisi lain yang terkandung dalam susu adalah magnesium, zinc, kalium, yodium, natrium, selenium, dan zat besi.
Konsumsi susu yang cukup akan membantu anak memiliki daya ingat yang kuat dan meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi serta tumbuh optimal dengan tinggi badan sesuai (tidak kerdil). Dengan banyaknya manfaat susu, dianjurkan balita untuk mengonsumsi susu minimal dua gelas dalam sehari.
Moms perlu tahu, susu tidak menyebabkan kegemukan jika dikonsumsi sesuai takaran. Lemak yang terkandung dalam susu tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kegemukan. Satu gelas susu UHT full cream 250 ml, misalnya, hanya mengandung lemak sekitar 8 gram atau 13 persen dari kebutuhan lemak sehari.
Jenis-Jenis Susu
Selain punya banyak manfaat, susu juga punya banyak jenis lho, Moms. Banyak sekali jenis susu yang ditawarkan pada konsumen di pasaran. Sebelum menentukan yang terbaik untuk Anda dan keluarga, mari mengenal proses pengolahan dari masing-masing jenis susu tersebut.
1. Susu Pasteurisasi
⢠Diproses dengan pemanasan 72 derajat Celsius dalam 15 detik.
⢠Proses pemanasan pada suhu ini, mampu membunuh semua bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Akan tetapi spora bakteri tersebut hanya terlumpuhkan sementara waktu. Artinya, spora bakteri tidak akan mampu berkembang biak selama susu tersebut disimpan pada suhu 5-7 derajat Celsius, dan kemasannya masih utuh.
⢠Umur simpan hanya 14 hari pada kondisi suhu dingin dan kemasan utuh.
2. Susu Bubuk
⢠Diproses dengan pemanasan 180 derajat Celsius selama dua jam, setelah itu dikeringkan dengan metode spray drying.
⢠Pemanasan dalam jangka lama akan menurunkan kandungan vitamin dan mineral. Oleh sebab itu dilakukan proses fortifikasi, yaitu penambahan vitamin dan mineral sintetis untuk menggantikan nutrisi yang telah hilang selama pengolahan.
⢠Diperlukan proses penyajian tepat agar kandungan gizi dalam susu tidak rusak dan terhindar dari kontaminasi bakteri dari alat penyajian atau udara.
3. Susu UHT
⢠Diproses dengan pemanasan suhu tinggi (135-140 derajat Celsius) dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 2-5 detik.
⢠Pemanasan dengan kisaran suhu tersebut mampu membunuh bakteri, mikroba pembusuk, dan sporanya.
⢠Waktu pengolahan yang singkat, mampu meminimalkan kerusakan zat-zat gizi serta mampu mempertahankan warna, aroma, dan rasa dari susu segar.
⢠Dapat disimpan selama 10 bulan dalam suhu kamar, sepanjang kemasannya belum dibuka atau bocor.
4. Susu Kental Manis
⢠Susu kental manis diperoleh dengan cara menghilangkan sebagian air dari susu segar melalui proses penguapan sehingga diperoleh kepekatan tertentu.
⢠Setelah proses pemanasan selesai, ditambahkan gula untuk memberi rasa manis, membantu proses pengentalan, dan sebagai pengawat alami.
⢠Mengingat kandungan gulanya cukup tinggi, susu kental manis disarankan untuk digunakan sebagai campuran bahan makanan.
5. Susu Sterilisasi
⢠Diproses dengan pemanasan 121 derajat Celsius selama 15 menit.
⢠Terjadi penurunan nilai gizi yang besar, terutama vitamin, mineral, dan protein karena reaksi Millard (reaksi kimia yang terjadi antara asam amino dan gula pada suhu tinggi).
⢠Rasa dan warna susu berubah akibat karamelisasi laktosa. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)