FAMILY & LIFESTYLE

Tak Akur dengan Ibu Mertua Anda? Ini Solusinya, Moms


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


"Entah mengapa, hubungan saya dengan ibu mertua dari sejak menikah hingga Si Kecil lahir, tidak pernah berjalan dengan baik. Ibu mertua selalu mencari-cari kesalahan saya, apalagi kalau di depan suami. Padahal saya ingin memiliki hubungan yang baik dengan ibu mertua."

Moms, Anda punya sahabat yang mengalami hal tersebut? Atau Anda sendiri justru yang memiliki masalah seperti ini? Sebuah studi menyatakan bahwa hanya ada dua hal yang dapat terjadi dalam hubungan Anda dengan mertua, yaitu bersahabat dan saling mendukung, atau rusak karena cemburu dan kritik.

Psikolog dari University of Cambridge, dr. Terri Apter, menemukan bahwa sekitar dua pertiga menantu perempuan percaya bahwa mertua mereka memiliki kecemburuan yang tidak beralasan. Setengah dari mereka pun menggambarkan hubungan dengan mertua sebagai suatu permusuhan.

Sementara, 55 persen ibu mertua merasa tidak nyaman, tegang, dan gelisah jika berada di dekat menantu perempuannya dan dua pertiganya bahkan merasa dikucilkan.


Penyebab Menantu dan Mertua Kurang Akur

Setelah ditelaah, kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai hal berikut ini. Nah, Moms bisa mempelajarinya agar hubungan dengan mertua Anda menjadi baik dan menyenangkan.

1. Kurangnya pengakuan

Ketidakharmonisan dengan mertua mungkin saja terjadi karena ia merasa Anda mengabaikan kontribusi dan pendapatnya. Sebaliknya, Anda merasa sudah cukup melakukan yang terbaik di hadapannya, sehingga ketegangan pun muncul.

Salah satu kasus misalnya, saat ibu mertua mengatakan bahwa karier suami Anda cukup bagus sehingga ia mengharapkan Anda berhenti bekerja untuk fokus mengurus anak. Anda mungkin akan menolak pendapatnya dan justru merasa tidak dihargai serta marah karena tidak mendapat pengakuan terhadap apa yang sudah Anda capai.

2. Kehilangan pengaruh

Sebelum Anda menikah dengan suami Anda, ibu mertua mungkin merupakan orang paling berpengaruh bagi suami Anda. Namun setelah ia hidup bersama Anda dan memiliki anak, pengaruh tersebut perlahan hilang karena suami memprioritaskan keluarganya.

Hal inilah yang kemudian membuat mertua Anda memperlakukan Anda sebagai saingan. Ia pun selalu berusaha mencari perhatian suami, salah satunya dengan berbicara negatif tentang Anda.

3. Merasa kesepian

Yang seringkali terjadi adalah ibu mertua meminta suami Anda menemaninya karena ia kesepian. Kadangkala 'panggilan' mendadak ini menjadi konflik karena suami merasa harus memenuhi permintaan ibunya dan terpaksa membatalkan janjinya dengan Anda. Jangan heran, setua apa pun suami Anda, ibu mertua Anda tetaplah ibunya yang perlu ia perhatikan, Moms.

4. Salah paham

Mungkin Anda sering menanggapi komentar ibu mertua sebagai sesuatu yang memojokkan. Sementara, Terri Apter dalam studinya mengatakan bahwa ibu mertua merasa menantu perempuan sering salah menilai upaya mereka dalam membangun sebuah hubungan. Contohnya saat mereka menyapa justru ditanggapi dengan sikap dingin dan dianggap ingin menciptakan permusuhan.


Solusi untuk Mencegah Konflik

Ada 5 tips yang bisa Anda lakukan agar selalu memiliki hubungan yang baik dengan mertua, yaitu:

1. Menghormati

Saat ibu mertua Anda memberi nasihat tentang cara mengasuh Si Kecil, terimalah sebagai masukan, jangan langsung menanggapinya dengan emosi dan beranggapan bahwa ia ingin mengatur Anda. Hormati pendapatnya untuk memperkaya pengetahuan Anda dalam mengasuh Si Kecil.

2. Tidak membandingkan

Apakah Anda selalu bertanya mengapa hubungan Anda dengan mertua tidak pernah bisa sama dengan ibu kandung sendiri? Jawabannya tentu saja karena mereka adalah dua pribadi yang berbeda. Jadi, daripada sibuk membandingkan, lebih baik Anda menerima mertua Anda apa adanya. Hidup Anda pun akan jadi lebih mudah.

3. Info Si Kecil

Setiap nenek pasti ingin selalu tahu mengenai perkembangan cucunya. Oleh karena itu, berikan informasi sebanyak-banyaknya tentang Si Kecil kepada mertua Anda. Anda juga bisa mengajaknya ikut mengantar Si Kecil imunisasi, misalnya. Hal sederhana seperti itu tentu bisa menguatkan hubungan dengan mertua.

4. Bicara

Jika ada sesuatu yang mengganjal di hati Anda mengenai perilaku atau komentar mertua, bicarakanlah baik-baik. Meskipun awalnya sulit, hal ini akan memperbaiki hubungan Anda dengannya, daripada hanya disimpan sendiri dan menjadi unek-unek.

5. Pikirkan Si Kecil

Anda adalah role model bagi Si Kecil. Jadi, jangan pernah membicarakan mertua Anda atau memperlihatkan emosi atau ketidaksukaan Anda terhadap mertua di depan Si Kecil. Perlihatkan bahwa Anda menghargai dan menghormati neneknya, sehingga ia akan melakukan hal yang sama saat dewasa nanti. (M&B/SW/Dok. Freepik)