Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, bulan Ramadan telah di depan mata. Salah satu yang paling dinantikan di bulan istimewa ini adalah indahnya menjalankan ibadah puasa. Tidak bisa dimungkiri bahwa puasa memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun gaya hidup sehat.
Namun, bagaimana jika Moms sedang hamil? Apakah Anda tetap bisa menjalaninya dengan baik? Tentu saja! Ada banyak cara agar ibu hamil bisa berpuasa dengan aman dan nyaman, tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi janin yang dikandungnya.
Nah, jika Moms ingin tetap menjalankan ibadah puasa, siapkan diri dengan baik, fisik maupun mental. Menurut dr. Uf Bagazi, Sp.OG dari Brawijaya Women & Children Hospital, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ibu hamil jika ingin berpuasa, misalnya konsultasi dengan dokter kandungan Anda, cukupi asupan kalori dan cairan, persiapan mental, dan ketahui kemampuan diri.
Sebaiknya Berkonsultasi dengan Dokter
Sebelum memutuskan berpuasa, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Beritahu kondisi Anda kepada dokter agar dokter bisa memutuskan apakah Anda layak berpuasa atau tidak.
Saat berpuasa pun Moms dianjurkan untuk kontrol ke dokter lebih sering, misalnya setiap 2 minggu sekali. Ini sangat penting agar dokter dapat mengecek kondisi kesehatan Anda dan janin.
"Ibu hamil tidak wajib berpuasa, mereka mendapatkan keringanan. Kalau kuat dan tidak memengaruhi bayi, boleh menjalankannya. Itu sebabnya, sebelum mengambil keputusan untuk berpuasa, ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungannya, mulai dari kondisi fisik, kandungan, dan janin. Jika memengaruhi janin, jangan dilakukan," ujar dr. Uf.
Yang perlu diperhatikan, jika usia kandungan Anda masih di trimester awal kehamilan, biasanya terjadi perubahan hormon pada masa ini, sehingga kandungan Anda menjadi lebih rentan.
Di saat tersebut, janin juga mengalami pertumbuhan organ yang sangat krusial. Karenanya, jika kehamilan Moms baru memasuki trimester pertama, Anda tidak dianjurkan untuk berpuasa, terutama ketika Anda juga mengalami mual dan muntah.
Cukupi Asupan Kalori dan Cairan
Saat dinyatakan aman berpuasa, ibu hamil pun perlu memperhatikan beberapa hal, termasuk asupan kalori dan cairan. Kalori dan cairan yang dibutuhkan saat berpuasa tetap mengacu pada kebutuhan normal ibu hamil sehari-hari. Hanya saja, jika biasanya dibagi ke dalam 3 sesi, yaitu pagi, siang, dan malam, saat berpuasa hanya 2 sesi, yaitu sahur dan berbuka.
Mengingat waktu berpuasa cukup panjang, Anda pun harus cerdas dalam memilih asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Saat sahur, hindari karbohidrat tinggi, karena mudah diserap, sehingga membuat Anda mudah lapar. Konsumsilah lebih banyak biji-bijian, gandum, dan sayur-sayuran yang kaya serat. Selain itu, perbanyak konsumsi daging saat sahur, karena mengandung protein yang bisa disimpan di dalam tubuh dalam waktu lama.
Untuk kebutuhan cairan, normalnya ibu hamil membutuhkan 2,5 liter dengan tambahan 300 cc air per hari agar tidak kekurangan cairan. Dehidrasi pada ibu hamil dapat mengakibatkan berkurangnya produksi air ketuban dan membuat janin tidak berkembang dengan sempurna. Asupan air ini dapat dibagi pada waktu sahur dan berbuka.
Kenali Kemampuan Diri
Anda yang paling bisa memutuskan apakah mampu berpuasa selama sebulan penuh atau tidak. Jika di tengah-tengah puasa Anda mengalami keluhan, seperti tidak enak badan atau dehidrasi, sebaiknya batalkan puasa Anda ya, Moms.
Lalu, apa saja yang harus diperhatikan saat ibu hamil memutuskan untuk berpuasa? Dan apa saja tips menjalankan puasa bagi ibu hamil? Simak penjelasan dr. Uf Bagazi, Sp.OG dari Brawijaya Women & Children Hospital berikut ini, Moms.
(MB/SW/Dok. Freepik)