Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Salah satu hal yang menjadi perhatian saat hamil adalah kebutuhan nutrisi yang cukup. Sebab, hal ini akan memengaruhi kesehatan sang ibu maupun perkembangan janin dalam kandungan. Hal ini yang menjadi alasan mengapa ibu hamil perlu untuk minum susu khusus kehamilan. Tetapi sebenarnya, kapan waktu yang tepat untuk ibu hamil meminum susu tersebut?
Waktu yang Tepat
Hal ini dijelaskan oleh dr. Juwalita Surapsari, Sp. GK, dokter spesialis gizi klinik, RS Pondok Indah â Pondok Indah. Ia menuturkan bahwa selama kehamilan, ibu hamil memerlukan energi tambahan sebesar 180 kkal/hari pada trimester pertama, 300 kkal/hari pada trimester kedua dan ketiga, serta tambahan protein sebanyak 20g/hari.
Karenanya, bumil dianjurkan untuk minum susu hamil ketika merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut. "Kondisi tersebut misalnya, saat ibu hamil mengalami mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu asupan makanannya. Atau apabila ibu hamil menderita alergi terhadap sumber protein lain seperti ikan, telur, ayam, daging, dan kacang-kacangan," tambah dr. Juwalita
Selain penambahan kalori dan protein, ibu hamil juga butuh penambahan zat gizi mikro seperti besi, asam folat, kalsium, iodine, zinc, dan vitamin D. Dan secara umum, susu menjadi salah satu sumber protein, kasium, dan vitamin D yang sangat baik untuk tubuh.
Susu ibu hamil juga biasanya mengandung protein, vitamin dan mineral yang lebih tinggi daripada susu biasa. Jumlah kandungan tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan ibu pada masa kehamilan. Karenanya, mengonsumsi susu hamil dianggap dapat membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan gizinya selama kehamilan.
Tak Hanya dari Susu
Meski diperlukan, bukan berarti ibu hamil hanya mengonsumsi susu khusus hamil saja. Asupan gizi dan nutrisi tersebut bisa didapatkan dari sumber lain. Caranya mendapatkannya, ibu hamil perlu menambahkan 1 porsi lauk hewani/nabati di setiap jadwal makan.
Lauk hewani/nabati tersebut bisa didapatkan pada ayam atau ikan 40 g, daging 35 g, telur 1 butir, tempe 50 g, tahu 100 g atau jenis kacang-kacangan lain. Selain itu, tambahkan pula 1 porsi sayuran berdaun hijau (100 g) sebagai sumber folat pada 2 jadwal makan tersebut. (M&B/Vonda Nabila/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)