FAMILY & LIFESTYLE

Tips Menyiapkan Kamar Bayi yang Aman dan Nyaman


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kehadiran calon anak Anda tentu sudah sangat dinanti-nantikan. Semakin dekat hari persalinan, semakin repot juga Anda menyiapkan segala kebutuhan Si Kecil. Biasanya, salah satu hasil belanja yang paling besar adalah isi kamar untuk bayi. Namun Moms harus ingat, mengisi dan menghias kamar bayi tidak sama seperti mendekorasi kamar biasa ya, Moms.

Anda harus memikirkan dengan baik mengenai kenyamanan dan keamanan bayi. Nah, sebelum Anda bergegas ke toko furnitur tanpa persiapan yang baik, simak dulu panduan M&B dalam mengisi kamar untuk bayi mungil Anda.


Baca Juga: 6 Furnitur Wajib untuk Kamar Bayi


Memilih Tempat Tidur Bayi

Jangan melihat desain tempat tidur yang lucu saja, Moms, perhatikan juga beberapa hal ini saat memilih tempat tidur untuk bayi:

• Jarak antar jeruji maksimal 6 cm. Jika lebih besar, Anda perlu menutupnya dengan pad.

• Periksa apakah ada bagian-bagian yang hilang, rusak, longgar, atau pecah.

• Pastikan ujung-ujung tempat tidur tidak lebih tinggi dari 1.5 cm agar baju bayi tidak tersangkut.

• Pastikan tidak ada ujung yang tajam dan kasar.

• Periksa baut atau pengait yang menyangga boks bayi apakah kuat dan tidak ada yang hilang.

• Sisi yang bisa dibuka harus terkunci kuat sehingga tidak bisa dibuka oleh anak kecil.

Jika tempat tidur anak Anda tidak memenuhi standar, jangan gunakan dan jangan pula hibahkan ke orang lain karena bisa membahayakan keselamatan anak.


Baca Juga: Inspirasi & Tips untuk Menata Kamar Bayi Kekinian


Memilih AC untuk Kamar Bayi

• Pilih AC split untuk kamar bayi agar tidak terganggu suara mesin.

• Ukur besarnya ruangan kamar dan sesuaikan dengan kapasitas AC. Misalnya, bila ukuran kamar 3x3 m, Anda cukup menggunakan AC berkapasitas ½ pk. Konsultasikan pada toko AC, berapakah AC yang cocok untuk ukuran kamar bayi Anda.

• Pilih AC yang dilengkapi dengan sterilisasi kimiawi yang dapat membasmi jamur, kuman, bakteri, dan virus.

• AC yang memiliki fitur penyaring ganda juga baik untuk bayi yang memiliki risiko alergi karena dapat meminimalisasi kontaminasi benda-benda mikroskopis seperti debu serta menghilangkan bebauan.


Baca Juga: Rekomendasi Situs Belanja Produk Bayi dan Balita


Mengamankan Bayi dari Polusi

Bayi Anda menghabiskan tahun-tahun pertamanya dekat lantai dan sering menyentuh perabot saat belajar berdiri. Karena itu, ia rentan terhadap debu, tanah, dan pestisida pada karpet dan perabot.

Polutan yang biasa ditemukan dalam rumah Anda adalah kabonmonoksida, asap tembakau, merkuri, asbestos, dan formaldehyde. Mungkin Moms tidak mengerti jenis zat kimia tersebut, tetapi Anda bisa melakukan hal-hal berikut untuk mengurangi risiko pencemaran udara di lingkungan bayi:

• Pastikan rumah Anda bebas asap, termasuk asap dari pembakaran sampah dan rokok.

• Hindari penggunaan pestisida di kebun atau taman.

• Gunakan cat tembok yang bebas VOC. Lebih baik Anda memilih cat dengan bahan dasar air.

• Ketika mengecat kamar bayi, tunggu dua minggu untuk memasang karpet, kasur, dan dekorasi dari kayu atau besi lainnya.

• Hindari penggunaan pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot.

• Hindari penggunaan produk pembersih berbahan kuat, misalnya yang mengandung pemutih dan amonia.

• Hindari penggunaan pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot.

• Untuk mengurangi paparan terhadap formaldehyde yang bisa menyebabkan masalah pernapasan serius, hindari penggunaan produk kayu press, particle board, dan kayu lapis (plywood). Belilah perabot yang terbuat dari solid wood atau formaldehyde-free fiberboard.

• Pilih tirai jendela yang tidak bertekstur sehinga mudah dicuci dan tidak mudah menyerap debu. (M&B/Tiffany/SW/Dok/ Freepik)