BABY

Cara Membangunkan Bayi agar Ia Mau Menyusu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sejak baru dilahirkan, bayi normalnya diberikan ASI setiap dua hingga tiga jam. Hal ini dilakukan untuk bisa mengenyangkan Si Kecil, yang baru bisa mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang lengkap dari air susu sang ibu. Dari banyak kasus, bayi akan bangun dengan sendirinya ketika waktunya tiba untuk menyusu atau sudah merasa lapar. Beberapa tanda awalnya adalah Si Kecil mengisap kepalan tangannya sendiri, menjulurkan lidah, atau rooting reflex di mana kepalanya menengok ke kanan-kiri mencari sesuatu.

Namun, ada beberapa alasan bayi merasa ngantuk hingga sulit bangun untuk menyusu. Pertama, karena Moms tidak tega membangunkan Si Kecil ketika ia tertidur lelap. Alasan lain, karena bayi Anda mengidap penyakit tertentu seperti penyakit kuning, infeksi, atau masalah hati.


Agar Bayi Terbangun

Meski begitu, tentu ada cara yang tepat dan aman untuk membangunkan bayi yang sedang tertidur lelap. Cara tersebut di antaranya:

1. Lepaskan baju bayi dan biarkan ia hanya mengenakan popok saja. Letakkan bayi di dada ibu agar terjadi kontak skin-to-skin seperti IMD. Agar Anda dan Si Kecil tetap hangat, Moms bisa memakai selimut.

2. Anda bisa menyusui bayi ketika masih di tahap light sleep. Ciri-cirinya ia masih mengalami rapid eye movement (REM), tangan mengepal, adanya perubahan mimik muka, tangan, kaki, dan mulutnya bergerak tidak beraturan.

3. Ajaklah Si Kecil berbicara, sambil memanggil namanya. Usaplah pipi dan bibir Si Kecil, dalam keadaan lampu ruangan yang diredupkan. Ini akan membuat matanya lebih mudah terbuka, karena di tempat terang matanya sering tertutup.

4. Beri ia stimulasi dengan menggaruk atau menggelitik pelan area kaki, telapak tangan, atau punggung bayi dengan jari Moms atau sikat lembut. Anda juga bisa menggoyangkan bagian telinga, pundak, tangan atau kaki bayi dengan lembut. Selain itu, coba pula merentangkan tangan bayi perlahan.

5. Anda bisa mengangkat bayi dari tempat tidur lalu menggendong dengan posisi tegak, sambil memanggil namanya atau mengusap pipinya.

6. Cara lain, bisa dengan mengganti popok bayi, memandikannya jika memungkinkan, atau mengusap wajah Si Kecil dengan handuk atau kain lembut yang dibasahi air dingin.

7. Moms dapat memerah sedikit ASI, lalu teteskan atau oleskan ke bibir Si Kecil. Jangan lupa saat menyusui Si Kecil, Moms topang payudara agar tidak jatuh ke dagu bayi.

8. Oleskan ASI pada puting dan areola Anda, kemudian lakukan posisi cradle hold. Ini adalah posisi di mana satu tangan di sisi payudara yang menyusui memeluk si kakak dalam posisi setengah duduk. Si adik menyusu di payudara yang lain dengan kepala di atas pangkuan si kakak.

9. Gunakan metode breast compression (penekanan payudara) yang direkomendasikan dr. Jack Newman, ahli laktasi. Metode ini digunakan ketika bayi baru mulai menyusu atau sedang menyusu yang tak lama setelahnya ia tertidur.


Tidak Sepenuhnya Bangun

Ketika Anda ingin menyusui Si Kecil, sebenarnya tidak perlu membangunkannya. Ia tetap bisa menerima ASI meski setengah tertidur. Selain beberapa cara di atas, Moms bisa mengubah payudara (kanan ke kiri atau sebaliknya) yang disusui Si Kecil untuk bisa membuatnya tetap terbangun.

Ketika menyusui, Anda bisa membantu Si Kecil agar bisa mengisap dengan meremas payudara secara perlahan. Sentuhan pada payudara dapat meningkatkan aliran ASI yang mendorong Si Kecil untuk mengisap dan menelan, sehingga bayi cukup ASI.

Jika Moms dapat membiasakan Si Kecil untuk bangun dan menyusu dengan teratur, hal ini bisa membantunya untuk dapat menyesuaikan. Namun, jika bayi selalu kesulitan untuk dibangunkan ketika waktunya menyusui, segera konsultasikan ke dokter. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)