FAMILY & LIFESTYLE

Suami Ingin Tambah Anak, Anda menolak (Atau Sebaliknya)


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kehadiran seorang anak dalam sebuah keluarga pastinya menjadi sebuah kebahagiaan besar dan anugerah tak terkira bagi Anda dan pasangan. Ketika Si Kecil lahir ke dunia, Anda berdua pun berubah predikat menjadi orang tua.
Setelah beberapa saat, bayi Anda tumbuh menjadi balita yang aktif dan menggemaskan, muncul niatan dari pasangan Anda atau mungkin dari Anda sendiri, untuk menambah momongan.

Keinginan untuk menambah anak tentu memerlukan pemikiran matang serta kesepakatan bersama Anda dan suami, karena anak merupakan buah cinta Anda berdua dan diperlukan kerjasama yang baik untuk membesarkan serta mendidik anak hingga dewasa. Oleh karenanya, jika salah satu pihak belum berkenan untuk memiliki anak lagi, hal ini tentu saja akan berdampak pada komitmen dalam mengasuh anak.


Pentingnya Diskusi dengan Pasangan

Menurut Ajeng Raviando, psikolog di Teman Hati Konseling, jika keinginan menambah momongan berasal dari Anda namun suami menolak karena sejumlah alasan yang ada, Anda sebaiknya memahami persepsi dan pemikirannya saat ini. Jika alasannya untuk menunda tambah anak masuk akal serta dilakukan demi kebaikan keluarga bukan sekadar keinginan pribadi semata, akan bijaksana jika Anda pun menunda keinginan itu.

Begitu pun sebaliknya Moms, jika niat menambah momongan datang dari suami, namun Anda menolak dengan berbagai alasan dan pertimbangan, Anda bisa berikan penjelasan dengan tenang dan sampaikan dengan bahasa yang lembut, sehingga pasangan Anda akan memahami keberatan Anda sepenuhnya.

Setelah itu, Anda dan suami bisa berdiskusi dan bersepakat, kira-kira kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak kedua. Hal ini perlu dilakukan agar Anda berdua juga bisa semakin memahami kepentingan masing-masing dan dapat saling mendukung untuk menyelaraskan mimpi dan harapan Anda berdua.

Sebaliknya, jika ada pemaksaan kehendak, bisa jadi Anda ataupun pasangan akan bersikap defensif dan membuat masalah ini menjadi lebih rumit. "Pada akhirnya, apa yang terbaik bagi keluarga Anda bukanlah semata tentang memiliki anak kedua atau tidak. Namun tentang saling memahami keinginan masing-masing pasangan dan memperkuat hubungan, termasuk mensyukuri apa yang telah keluarga Anda miliki," jelas Ajeng.


Perlu Persiapan Matang

Rencana menambah anak sudah pasti akan berkaitan erat dengan kondisi keuangan rumah tangga, karena Anda perlu menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk dengan keadaan finansial Anda. Karena itu, jika Anda atau suami berencana ingin menambah momongan, berarti Anda berdua harus segera mempersiapkan anggaran untuk menyambut kehadirannya.

Selain memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan pendidikan formal yang membutuhkan biaya lumayan tinggi, Anda dan suami juga perlu memberikan cukup waktu untuk membimbing budi pekerti anak, memberikan kehangatan serta kasih sayang kepada masing-masing anak tanpa membedakan atau memprioritaskan satu dengan yang lain. Hal itu dibutuhkan agar anak-anak nantinya bisa berkembang penuh dalam suasana aman dan damai.

Pada akhirnya, semua keputusan yang diambil akan kembali pada kesepakatan Anda berdua, Moms. Jika Anda dan suami memutuskan untuk menunda menambah anak, atau sebaliknya menambah momongan, pastikan keputusan yang Anda buat adalah yang terbaik untuk keluarga. (M&B/SW/Dok. Freepik)