TOODLER

5 Cara Cepat Menurunkan Panas pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sebagai orangtua, Moms dan Dads tentu cemas ketika anak terkena satu penyakit, sekecil apa pun penyakit yang dialaminya. Misalnya, setelah asyik bermain dan beraktivitas seharian, esoknya Si Kecil mengalami demam dan badannya terasa panas. Bisa jadi, Moms akan langsung panik. Padahal, demam bukanlah penyakit, melainkan respons tubuh terhadap suatu bakteri atau virus.

Hal ini dijelaskan oleh Dr. Reza Abdussalam, Sp.A, dokter pediatrik Brawijaya Hospital Antasari, Jakarta. Ia mengatakan bahwa demam lebih tepatnya adalah gejala suatu penyakit. Saat Si Kecil demam, kerja imunitas akan lebih optimal.

"Untuk mengetahui suhu tubuh anak saat demam, Anda harus mengukurnya dengan termometer. Anda bisa mengukur suhunya lewat ketiak, rektum, mulut, telinga, atau dahi," jelas dr. Reza. Seorang anak dikategorikan demam apabila suhu tubuhnya telah melebihi 37,5 derajat Celsius.

Demam tinggi kadang membuat anak merasa tidak nyaman dan bisa menyebabkan dehidrasi berat pada Si Kecil. Meskipun begitu, tidak semua demam harus diobati dengan pergi ke dokter. Moms bisa mencoba menurunkan panas pada anak dengan perawatan di rumah.

Cara Menurunkan Panas Anak

Berikut ini 5 cara untuk membantu meredakan demam pada anak, Moms.

1. Kompres dengan Air Hangat

Mengompres Si Kecil dengan air hangat merupakan cara yang sering dilakukan untuk membantu menurunkan panas pada tubuhnya. Salah satu hal yang perlu diluruskan adalah kekeliruan masyarakat yang masih banyak mengompres anak menggunakan air dingin. Padahal, untuk mengatasi demam, kompres yang dianjurkan adalah dengan air hangat. Sensasi air hangat akan memberikan efek evaporasi atau penguapan melalui pori-pori kulit Si Kecil. Jadi, panas yang ada di tubuhnya akan keluar karena diberi rangsangan hangat dari kompresan, sehingga suhunya pun menurun.

2. Minum Air yang Banyak

Perhatikan asupan cairan Si Kecil. Saat demam terjadi penguapan cairan sehingga Si Kecil rentan mengalami dehidrasi. Anda bisa memberikan jus, teh manis, maupun susu, sesuai usianya. Pemberian cairan juga harus memerhatikan gejala yang menyertai demam. Jika menunjukkan diare, maka susu tidak diperbolehkan. Selain itu, Si Kecil tidak harus langsung minum air yang banyak. Sebaliknya, Moms bisa berikan sedikit demi sedikit tapi sering. Cara ini dapat membantu tubuh untuk lebih cepat mengeluarkan panas yang ada dalam tubuh.

3. Pakaikan Baju yang Nyaman

Untuk membantu panas tubuh Si Kecil cepat keluar, pakaian yang dikenakan Si Kecil harus nyaman, bergantung pada tipe demam. Jika demam kemerahan, maka pakaikan Si Kecil baju berbahan tipis yang mudah menyerap keringat. Tetapi apabila Si Kecil demam menggigil maka pakaikan Si Kecil selimut, sweater, dan kaus kaki, namun jangan yang terlalu tebal. Pakaian yang terlalu tebal justru bisa mencegah panas tubuh anak keluar, sehingga demam Si Kecil bisa lebih tinggi.

4. Berikan Makanan Mudah Dicerna

Saat demam, tubuh membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak. Biasanya, ketika mengalami panas, nafsu makan anak akan berkurang. Karena itu, berikan ia makanan yang mudah dicerna untuk memudahkannya makan saat demam. Moms juga bisa menawarkan makanan yang disukainya. Namun, jangan paksa Si Kecil jika ia tidak ingin memakannya. Jika ia lapar, ia pasti akan makan.

5. Jaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk

Ruangan harus dibuat sejuk dan senyaman mungkin. Hal ini perlu mengingat si kecil membutuhkan kenyamanan. Tidak ada pantangan penggunaan alat penyejuk ruangan seperti AC maupun kipas angin. Yang terpenting, sirkulasi udara jadi lancar dan Si Kecil bisa menghirup udara segar.

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika Moms telah melakukan tahap-tahap pertolongan pertama tersebut, namun kondisi Si Kecil tidak kunjung membaik, maka segera bawa ke dokter anak untuk dilakukan pemeriksaan. Selain itu, bawa ke dokter jika Anda menemukan gejala-gejala kompleks yang menyertai demam Si Kecil seperti pilek hebat, sesak napas, muntah, serta kejang. (M&B/SW/Dok. Freepik)