Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, salah satu tradisi turun-temurun yang daiajarkan dari orang tua Anda adalah memakaikan gurita pada bayi. Gurita merupakan kain yang membalut dada dan diikat di area perut bayi dengan maksud untuk menghangatkan hingga mencegah pusar Si Kecil menjadi bodong. Tetapi secara medis, pemakaian gurita untuk bayi yang baru lahir ternyata sangat tidak dianjurkan. Penggunaannya yang sama seperti korset ini bisa menekan perut Si Kecil dan membuatnya tidak leluasa dalam bergerak.
Apabila gurita yang diikatkan terlalu kencang, hal ini juga akan bisa membuat bayi kesulitan bernapas, sebab sistem pernapasan bayi masih berkembang dan belum sempurna. Hal tersebut dapat memicu terjadinya berbagai masalah pada Si Kecil yang bisa membuatnya batuk, dan kekurangan oksigen.
Bahaya lain daripemakaian gurita pada Si Kecil adalah pada pemberian ASI. Gurita dapat memicu ASI yang telah masuk ke lambung akan mengalir balik ke tenggorokan. Ini bisa membuat bayi tersedak ASI atau bahkan masuk ke paru-parunya.
Di samping itu, tubuh bayi yang belum tumbuh secara sempurna masih sangat lemah untuk menerima tekanan semacam itu. Hal tersebut menahan gerak usus yang mendorong keluar, hingga bisa membuat perutnya terlihat membesar seperti kembung.
Masalah kulit seperti gatal, biang keringat, hingga ruam merah juga bisa dialami oleh Si Kecil, Moms. Hal ini dikarenakan suhu panas tubuh bayi tertahan oleh kain gurita yang terbelit di perutnya. Untuk tali pusar, biarkan terlepas sendiri dan tidak akan terpengaruh apabila tidak dipakaikan gurita.
Namun, apabila Anda tetap ingin memakaikan gurita pada bayi, perhatikan kualitas bahannya. Pilih yang berbahan lembut serta mudah menyerap keringat untuk menjaga kenyamanan Si Kecil. Usahakan juga untuk tidak membebat tubuh bayi terlalu kencang, agar tidak mengganggu pergerakan tubuhnya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)