Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat usia Si Kecil masih 0 bulan, ia pun akan bangun dan tidur tanpa pola yang teratur. Hal ini disebabkan siklus bangun dan tidur yang belum berkembang dengan matang sebelum 6 bulan. Siklus ini ditandai dengan kecenderungan tidur pada malam hari dan tetap aktif pada siang hari.
Setelah siklus tersebut muncul, Anda perlu mulai mengajarkan rutinitas tidur yang baik, dari segi kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan rekomendasi sleepfoundation.com dan National Sleep Foundation, newborn perlu tidur hingga 17 jam. Kuantitas waktu ini juga berbeda pada anak usia 4-12 bulan dengan durasi tidur sebanyak 16 jam. Untuk anak usia 1-2 tahun sebanyak 14 jam, dan usia 3-5 tahun memiliki durasi waktu tidur selama 13 jam sehari.
Dari segi kualitas, anak perlu mencapai tahap Non Rapid Eye Movement (NREM), yaitu tahap ketika anak tertidur lelap tanpa bergerak dan bermimpi. Dan untuk membuat siklus tidur Si Kecil menjadi teratur dan efektif, berikut cara yang bisa Moms lakukan.
Bacakan Cerita
Ratih Zulhaqqi, M.Psi, psikolog dari RaQQI Human Development & Learning Center, mengingatkan pentingnya membuat pola tidur yang tetap setiap hari, siang dan malam. Untuk membuat bayi konsisten dengan jam tidurnya, lakukan aktivitas dengan sedikit energi, seperti membaca cerita.
Selain itu, suasana menjelang tidur juga perlu diperhatikan. "Diharapkan, suasana menjelang tidur bisa lebih rileks dan tenang, misalnya dengan mematikan televisi dan menggunakan waktu tidur," ungkap Ratih. Gunakanlah cahaya lampu remang-remang, untuk meningkatkan produksi hormon melatonin, yang memudahkan anak tertidur lelap.
Perdengarkan White Noise
Suara-suara tertentu yang mungkin dianggap bising, rupanya dapat membuat bayi tidur nyenyak. White noise menjadi satu suara yang bisa diperdengarkan. Jenis suara ini memiliki kestabilan dalam mengeluarkan bunyi dan repetitif, tanpa perubahan volume dan tidak mengandung suara tajam yang mendadak.
Suara dengan frekuensi di antara rentang pendengaran manusia ini serupa dengan suara TV atau radio statis. Tetapi suara latar yang konstan, seperti mesin cuci, vacuum cleaner, kipas angin, atau air mengalir, juga membantu bayi tidur dengan cara serupa.
Menurut dr. Harvey Karp, penulis The Happiest Baby On The Block, bayi terbiasa dengan suara aliran darah yang kencang, bahkan lebih berisik daripada vacuum cleaner. Jika Moms menggunakan mesin white noise, letakkan sejauh 2 meter dari boks bayi dengan volume suara yang rendah.
Tidur Siang Tidak Lama
Tidak hanya faktor eksternal, anak juga perlu diajarkan cara menenangkan dirinya saat terbangun. Moms bisa memulainya dengan membaringkan Si Kecil saat mengantuk, bukan setelah tertidur. Cara ini bisa mendorong anak untuk bisa kembali tidur dengan sendirinya tanpa menangis.
Sebaliknya, jangan bangunkan Si Kecil saat tertidur untuk menyusuinya. Biarkan ia tertidur pulas untuk mencapai kualitas tidur yang baik. Karena meski suasana telah mendukung, tidak sedikit anak yang masih kesulitan tertidur pada malam hari.
Guna mengatasinya, orang tua perlu memastikan bahwa tidur siang Si Kecil tidak lama. Dan diharapkan balita sudah tidur sejak pukul 19.00. Dalam membentuk kebiasaan ini, terapkan sistem reward. "Cara ini cukup efektif sebagai motivasi atas perilaku yang ingin dibentuk," ujar Ratih. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)