BABY

Cara Menstimulasi Kemandirian Bayi Sesuai Usianya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ketika Si Kecil baru lahir, ia menjadi bagian dari diri Anda. Tapi seiring waktu, ia akan belajar menjadi diri sendiri, mengenal tubuh, pikiran, dan perasaannya. Si Kecil akan mulai belajar untuk mandiri. Berikut ini perkembangan kemandirian Si Kecil sesuai dengan usianya dan tips yang sebaiknya Anda lakukan untuk mengembangkan kemandirian Si Kecil, Moms.


Usia 1-6 Bulan

Di 6 bulan pertama kehidupan Si Kecil, ia bergantung sepenuhnya pada Anda untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Si Kecil berpikir bahwa ia dan Anda adalah satu dan sama.

Di masa awal, Si Kecil hanya peduli pada pemenuhan kebutuhan utamanya, yakni makanan, kasih sayang, dan perhatian. Di bulan pertama, jika kebutuhannya itu terpenuhi, ia akan memanfaatkan waktu untuk mencoba menguasai beragam kemampuan motorik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Si Kecil harus melalui proses bertahap untuk menyadari keberadaan dirinya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan sebuah riset sederhana. Di riset tersebut, peneliti menempatkan sejumlah bayi di depan sebuah cermin. Peneliti menemukan bahwa para bayi belum dapat memahami bahwa bayangan yang mereka lihat adalah dirinya.

Cara pertama yang menunjukkan bahwa Si Kecil sudah dapat membedakan dirinya dengan orang lain adalah ketika ia menangis untuk menarik perhatian Anda. Para ahli percaya bahwa tangisan memanggil itu adalah tanda Si Kecil sudah mulai menyadari perilakunya akan memengaruhi orang lain, yaitu Anda.

Pada usia 4-5 bulan, Si Kecil mulai sadar bahwa ia adalah individu yang mandiri. Ia akan mulai ingin berkomunikasi, merasa dekat dengan Anda, dan akan memberi respons saat Anda mengajaknya berbicara. Untuk itu, Moms perlu sering-sering berkomunikasi dan mengajaknya bicara untuk melatih respons Si Kecil dan membuatnya belajar mandiri.


Usia 7-12 Bulan

Di usia sekitar 7 bulan, Si Kecil akan semakin cerdas dan ia sudah mengerti bahwa dirinya adalah individu yang terpisah dari Anda. Karena itu, ia akan merasa tertekan dan mulai menangis saat Anda meninggalkannya, meskipun itu hanya sebentar.

Masalah kecemasan saat ditinggal adalah hal yang wajar dialami oleh bayi di rentang usia ini. Karena itu, jika Anda akan meninggalkan Si Kecil di tangan pengasuh, ucapkanlah selamat tinggal dan pergilah di depan matanya. Hal ini akan sangat baik untuk perkembangan mental Si Kecil, sebab jika Anda pergi diam-diam, Si Kecil akan semakin cemas dan takut Anda tidak akan kembali. Anda dapat memberikan Si Kecil sesuatu yang sering ia lihat Anda gunakan, seperti syal lembut dengan bau khas Anda yang masih menempel untuk menenangkannya.

Seiring pertumbuhannya, Si Kecil akan menjadi lebih ramah, mandiri, dan percaya diri dengan orang lain. Jika Anda secara teratur meninggalkannya dengan pengasuh atau babysitter, ia akan belajar bahwa itu hanya sementara saja.


Usia 1-2 Tahun

Dengan kepercayaan dirinya yang semakin besar, Si Kecil mulai membentuk identitasnya. Ia akan merasa nyaman untuk mengekspresikan apa yang ia suka atau tidak suka, dan opininya semakin berkembang. Anda mungkin akan dibuat lelah ketika Si Kecil bersikeras memakai piyama yang sama selama 10 malam berturut-turut hanya karena ia menyukai gambarnya, atau hanya ingin makan makanan tertentu. Tetapi, rasa percaya dirinya itu adalah tanda ia mulai mandiri.

Ada baiknya jika ia bersikeras atau memaksa melakukan sesuatu, Anda mengizinkannya agar ia belajar mandiri, misalnya seperti saat ia mencoba memakai kaus atau sepatu sendiri. Jika ia mengalami kesulitan, Anda bisa coba membantunya, Moms. Selain menumbuhkan kemandiriannya, hal ini juga akan meningkatkan rasa percaya dirinya. (M&B/SW/Dok. Freepik)