Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagai orang tua, sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh Si Kecil dari berbagai penyakit yang mungkin menyerangnya, termasuk dari penyakit hipertensi. Pasalnya, penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang lebih akrab di kalangan orang dewasa, bisa juga menimpa anak-anak, bahkan sejak mereka masih bayi.
Hasil penelitian dari UKK Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan prevalensi hipertensi yang terjadi pada anak mencapai 2 persen. Hal tersebut juga terus meningkat karena faktor kegemukan dan asupan garam yang tinggi.
Gejala hipertensi pada bayi dapat terlihat saat mereka mengalami sesak napas, mudah berkeringat, gelisah, pucat, sering muntah, dan kejang. Dan pada anak yang lebih besar, gejala hipertensi muncul, di antaranya cepat lelah, penurunan kesadaran, penghilatan kabur secara mendadak, mual, mimisan, nyeri dada, perawakan pendek, hingga kelumpuhan otot.
Hipertensi sendiri dipicu oleh beberapa faktor. Dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), FIHA, menjelaskan ada dua jenis pemicu, yaitu eksternal dan internal.
Faktor primer dari eksternal ini di antaranya obesitas, kurang aktivitas, kurang tidur, konsumsi obat-obatan tertentu, serta asupan makanan tinggi kalori dan garam. Sedangkan faktor sekunder adalah kondisi di mana tekanan darah Si Kecil meningkat akibat suatu kondisi kesehatan tertentu, ,sepeti gangguan fungsi ginjal atau jantung.
Untuk pemicu internal, hipertensi dapat berangsur membaik seiring disembuhkannya penyakit dan kelainan bawaan tersebut.
Meski saat kecil gejala hipertensi berkurang, namun kondisi ini bisa timbul dengan risiko 4 kali lebih besar saat anak dewasa. Dampaknya, kesehatan kardiovaskular Si Kecil pun dapat memburuk. Maka, perlu penanganan khusus untuk mengurangi risiko tersebut.
Sebagai langkah penanganan, anak dengan hipertensi dapat diberikan obat (farmakologis) berupa obat anti-hipertensi maupun non-obat (non-farmakologis). Penentuannya dilihat dari usia anak, tingkat hipertensi, dan responsnya terhadap pengobatan.
Untuk penanganan tanpa obat, Anda sebagai orang tua harus belajar untuk melakukan gaya hidup sehat. Ajak Si Kecil untuk olahraga secara teratur, diet rendah lemak dan garam, memasak makanan sendiri dengan menu yang sudah ditentukan, sehingga berat badan bisa turun dan menurunkan risiko hipertensi kambuh.(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)