Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Walaupun bukan membaca pikiran seperti layaknya paranormal, namun sebuah studi yang dilakukan di University of Missouri, AS, menemukan bahwa bayi berusia 10 bulan sudah bisa mengikuti pemikiran orang lain.
Yuyan Luo, asosiate profesor yang melakukan penelitian ini menjelaskan bahwa bayi memiliki violation of expectation. “Ketika bayi terkejut atau menyadari sesuatu yang tak diharapkan terjadi, mereka cenderung memerhatikan sesuatu tersebut lebih lama. Itulah yang disebut dengan violation of expectation,” ujat Prof. Luo.
Dalam penelitian tersebut, bayi mengamati orang yang terus menerus memilih objek A. ketika orang tersebut mengganti pilihannya menjadi B, bayi akan memandang 5-6 detik lebih lama, yang berarti ia mengenali perubahan pilihan orang lain.
Sedangkan sekitar usia 1 tahun, bayi sudah bisa memahami perasaan orang lain. Sebuah studi di University of California, Berkeley, AS, peneliti meletakkan 2 kotak tertutup di depan bayi berusia 14 bulan.
Si anak memerhatikan seorang dewasa yang melihat isi kotak dan menampakkan ekspresi gembira, lalu orang dewasa tersebut mengintip kotak berikutnya sambil menunjukkan wajah jijik. Lalu, para bayi diminta memilih 1 di antara 2 kotak. Kebanyakan memilih kotak “gembira”.
Anak Anda juga tidak sekadar memahami perasaan tapi juga peduli terhadap perasaan orang lain. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Science, ilmuwan mengamati anak-anak berusia 18 bulan saat ada orang dewasa yang menjatuhkan jepit jemuran lalu berusaha mengambil benda itu kembali.
Pada kesempatan berikutnya, ketika jepit terjatuh, bayi-bayi akan merangkak untuk mengambil benda itu, sebuah pertanda awal rasa empati. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)