BABY

Moms, Ketahui tentang Kejang Demam pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kejang demam merupakan kondisi kejang yang terjadi saat Si Kecil mengalami demam. Penyebabnya, kenaikan suhu tubuh yang mengganggu keseimbangan sel otak sehingga terjadi pelepasan muatan listrik yang menyebar ke jaringan otak. Pada saat itulah otot-otot Si Kecil menjadi kaku yang mengakibatkan tubuhnya kejang.

Perlu Moms ketahui, toleransi setiap anak terhadap demam tidaklah sama, melainkan berbeda-beda. Ada anak yang sudah mengalami kejang pada suhu 38 derajat celsius, namun ada juga yang baru kejang jika suhu tubuh mencapai 39 derajat celsius atau lebih.

Kondisi kejang demam pada anak sendiri bukan merupakan gejala epilepsi. Sebagian besar kejang demam tidak menimbulkan masalah serius. Dengan penanganan yang tepat dan segera, kejang demam yang berlangsung beberapa saat tidak menimbulkan gangguan pada fungsi otak.

Meskipun begitu, untuk mengurangi kecemasan Anda saat Si Kecil mengalami kejang demam, Moms sebaiknya perhatikan sejumlah hal yang berkaitan dengan kejang demam berikut ini.

- Anak yang mengalami kejang demam umumnya dimulai dengan peningkatan suhu tubuh.

- Untuk mengetahui apakah Si Kecil terkena demam atau tidak, Moms sebaiknya melakukan pengukuran dengan termometer. Tidak disarankan mengukur suhu tubuh anak hanya dengan menempelkan punggung tangan ke dahi anak.

- Suhu normal anak umumnya berkisar 36-37 derajat celsius. Si Kecil bisa dikatakan terkena demam jika suhu tubuhnya diukur melalui termometer yang diletakkan di ketiak mencapai 37,2 derajat celsius, diukur melalui mulut atau telinga 37,8 derajat celsius, atau diukur melalui anus 38 derajat celsius.

- Saat kejang, Si Kecil mengalami kaku pada kaki dan tangannya, disertai dengan gerakan-gerakan mengejut kuat, bola mata mengarah ke atas, dan kadang Si Kecil muntah.

- Pada beberapa kasus, Si Kecil tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air kecil atau buang air besar.

- Setelah kejang, Si Kecil kadang tampak mengantuk.

- Intensitas waktu kejang sangat bervariasi, namun biasanya tidak berlangsung lama, hanya beberapa detik. Jarang sekali ditemukan kejang demam berlangsung lebih dari 5 menit.

- Jika kejang pada Si Kecil berulang dalam waktu 24 jam dan tak kunjung membaik, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Memberikan Kopi

Menurut dr. Yovita Ananta, Sp.A, pemberian kopi kepada anak untuk mencegah kejang bukan merupakan upaya yang tepat. Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah bahwa pemberian kopi dapat mencegah kejang. Cara untuk mencegah demam pada anak adalah dengan mencari penyebab demam tersebut. Berikan cairan yang cukup bila anak demam. Untuk membantu menurunkan demamnya, kompres seluruh tubuhnya dengan air hangat dan bila perlu, berikan obat penurun panas sesuai usia dan dosis yang dianjurkan. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)