BABY

Kenali Kelainan Bentuk Tungkai Pada Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tak semua bayi lahir sempurna. Ada kemungkinan terjadi kelainan bentuk kaki dan struktur tungkai yang dapat memengaruhi pertumbuhan Si Kecil. Karena itu, Moms harus mengetahui kemungkinan-kemungkinan kondisi tersebut.

“Yang disebut dengan kaki adalah area pergelangan kaki ke bawah. Nah, bagian tumit ke lutut disebut tungkai atas. Selama ini, kita hanya akrab dengan kelainan bentuk kaki O dan X, padahal banyak juga kasus kelainan bentuk tungkai pada bayi,” jelas dr. Muhammad Wahyudi, Sp.OT, spesialis bedah ortopedi dari RSPI Pondok Indah. Menurut dr. Wahyudi, ada beberapa kelainan tungkai kaki yang kerap ditemui ada bayi, yaitu:

Flat Feet

Ini adalah kondisi telapak kaki Si Kecil berbentuk datar. Biasanya, telapak kaki memiliki lengkungan yang berfungsi untuk meredam gerakan ketika berjalan, berlari, atau melompat. Dokter Wahyudi menjelaskan ada 2 macam kaki datar, yaitu flexible type dan rigid type.

Pada bayi, terkadang Anda tidak melihat lengkungan telapak kakinya. Hal inilah yang disebut dengan flexible type. Jadi, ligamen atau urat-urat pada telapak kaki Si Kecil kendur karena masalah genetik. Biasanya, kondisi ini akan berhenti saat ia memasuki usia 3 tahun ke atas.

Jika pada umur 3 tahun telapak kakinya masih datar, Anda dapat periksakan ke dokter karena bisa saja ia memiliki telapak kaki datar dengan rigid type. Kondisi ini terjadi karena kelainan bawaan tulang dan perlu penanganan khusus. Biasanya, Si Kecil akan merasa sakit atau kram pada telapak kakinya.

Polidaktili

Polidaktili atau polidactyl, merupakan kelainan pertumbuhan jari kaki Si Kecil. Biasanya, jari yang tumbuh berjumlah 6. Tempat jari tambahan itu bisa di mana saja, baik di dekat ibu jari, maupun di dekat kelingking.

Polidaktili bisa bersifat menurun. Jadi, jika orangtua memiliki kelebihan jari, besar kemungkinan Si Kecil pun mengidap polidaktili. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan kromosom ketika organ tubuhnya terbentuk. Karena itu, bumil diwajibkan menjaga asupan ketika mengandung. Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet.

Sebetulnya, polidaktili tidak akan memengaruhi pertumbuhan Si Kecil, namun dikhawatirkan ia akan minder ketika dewasa. Karena itu disarankan agar jari berlebih dibuang, terutama jika jari tidak berkembang dan tidak berfungsi.

Congenital Talipes Equinovarus

Jika kaki Si Kecil melipat ke arah dalam dan berjinjit, berarti ia mengalami Congenital Talipes Equinovarus (CTEV). CTEV sering dikenal dengan istilah club foot atau kaki pekuk, dan dapat terjadi di salah satu sisi kaki saja, atau keduanya.

Otot-otot, ligamen, dan jaringan penghubung tulang dan pergelangan kaki Si Kecil akan mengerut dan kerap menimbulkan rasa sakit. Penyebab CTEV idiopatik, alias tidak atau belum diketahui penyebabnya.

Jika CTEV diketahui sejak usia bayi yang kurang dari 6 bulan, tidak perlu dilakukan operasi. Dokter akan memberinya gips selama 5-6 minggu dan jika posisinya belum kembali normal, baru dilakukan operasi setelah Si Kecil berusia 9-12 bulan.

Setelah operasi pun, akan dilakukan pemantauan karena bisa saja kondisi ini kembali lagi hingga ia mencapai usia 3 tahun.

Metatarsus Adductus

Metatarsus adductus adalah bagian dari CTEV yang cukup sering dialami oleh bayi laki-laki, bayi kembar, dan bayi yang lahir prematur. Metatarsus adductus atau varus ditandai dengan kaki bagian depan Si Kecil mengarah ke garis tengah tubuh atau ke dalam (adduksi).

Menurut dr. Wahyudi, penderita metatarsus adductus sejak bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, tetap akan diberikan pemantauan khusus dan diberikan terapi jika perlu. Pengobatan lainnya, Si Kecil dapat dikenakan gips ketika usianya sudah mencapai 6-12 bulan.

Calcaneovalgus

Jika telapak kaki Si Kecil mengarah ke atas dan ke luar, serta tak bisa dikembalikan ke bentuk normal, berarti ia mengalami calcaneovalgus. Hal ini terjadi akibat posisi kaki di perut yang kurang baik.

Berbeda dengan metatarsus adductus, kondisi ini kerap terjadi pada bayi perempuan. Calcaneovalgus tidak membuat Si Kecil merasa sakit dan dapat diatasi dengan terapi. Ia juga diberikan sepatu khusus untuk membantu mengembalikan kakinya ke bentuk semula.

Untuk beberapa kondisi khusus, kaki Si Kecil dapat digips hingga kembali ke bentuk normal. Namun penanganan dengan gips sangat jarang karena bayi dengan calcaneovalgus biasanya cepat kembali normal, jika Anda rajin memeriksakannya ke dokter.

Overriding Toe

Overriding toe atau congenital overlaping fifth toe deformity, adalah kondisi di mana jari ke-5 alias kelingking bayi tumbuh miring ke arah dalam, sehingga berada di atas jari manis. Kondisi ini terjadi karena bawaan, sejak dari dalam rahim ibu. Untuk menanganinya, biasanya dokter akan melakukan pembedahan untuk mengoreksi bentuk jari kaki Si Kecil.

Menurut dr. Wahyudi, kelainan-kelainan bentuk kaki dan tungkai bayi bersifat bawaan. Namun, Anda sudah bisa mengetahui kemungkinan kelainan tersebut sejak trimester ke-2. Pantau terus perkembangan Si Kecil lewat USG, sehingga Anda dapat menyiapkan pengobatannya ketika ia sudah lahir. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)