Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Mimisan atau perdarahan pada hidung sangat umum terjadi pada anak-anak. Sebagian besar anak akan mengalami mimisan paling tidak satu kali selama prasekolah. Ini penyebab, gejala, dan cara mengobatinya bila Si Kecil terkena mimisan, Moms.
Penyebab
Mimisan bisa disebabkan karena trauma. Jenis trauma yang paling sering terjadi adalah akibat mengorek hidung, memasukkan sesuatu ke dalam hidung, bersin, atau mengeluarkan napas terlalu keras. Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh alergi atau infeksi, lapisan hidung yang membengkak, serta iritasi.
Mimisan pun sering terjadi di saat musim kering atau dingin, ketika kelembapan udara menjadi rendah. Pembuluh darah pada bagian depan hidung (sektum) berada hanya di bawah permukaan dan sangat sensitif, sehingga bila tergores sedikit dapat menyebabkan mimisan. Kasus lainnya adalah karena tumor vaskular di belakang hidung.
Gejala
Biasanya mimisan diikuti dengan gejala kulit yang berubah pucat. Selain itu, beberapa anak yang mengalami mimisan akan susah bernapas. Saat hal tersebut terjadi, hidung akan terasa gatal. Gejala lain adalah anak mengalami pusing dan detak jantung yang tidak teratur.
Yang harus dilakukan
Pertama, coba letakkan kepala lebih tinggi daripada jantung. Posisi duduk merupakan posisi terbaik dengan kepala dimajukan. Jangan baringkan anak Anda. Kemudian bersihkan hidung dari semua tetesan darah. Anda juga bisa menjepit bagian bawah hidung (bagian yang lembut) dengan jari Anda. Setelah itu, tekan dengan jari sampai bagian tulang wajah. Anda bisa melakukan posisi ini selama 5 menit. Ketika Anda melepasnya dan darah belum berhenti, ulangi dari langkah pertama. Untuk pengulangan, Anda bisa menahannya selama 10 menit.
Hubungi dokter
Apabila perdarahan masih terus terjadi selama 30 menit, sebaiknya Anda segera membawa Si Kecil ke dokter atau rumah sakit terdekat. Mimisan bisa berbahaya jika anak menderita penyakit kelainan pembekuan darah atau tumor hidung. Anak juga perlu dievaluasi dokter jika perdarahan hidungnya sering kambuh dan Anda sulit untuk mengendalikannya. (M&B/SW/Dok. Freepik)