Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sungguh beruntung bila Anda bisa berbuka puasa di rumah dan mengonsumsi makanan bergizi yang lengkap. Tapi, bagaimana jika Anda atau pasangan tergolong orang yang super sibuk serta memiliki tingkat mobilitas tinggi? Ini membuat Anda tidak sempat berabuka puasa di rumah bersama keluarga dan terpaksa berbuka di jalan. Berikut ini beberapa tips yang harus diperhatikan.
- Pertimbangkan kondisi saluran pencernaan yang sempat kosong selama 12-14 jam. Agar tidak sakit perut, cegah regangan lambung secara tiba-tiba. Caranya? Minum yang cukup dan makan secara bertahap (awali dengan porsi yang kecil).
- Setelah berpuasa,cairan tubuh dan kadar gula darah akan menurun. Karena itu, awali dengan minuman manis (1-2 sendok teh gula per gelas) serta makanan yang manis dan mudah dicerna alias mengandung karbohidrat sederhana. Misalnya, jus dari buah yang manis (mangga atau jambu biji), kurma, kolak, setup buah-buahan, cendol dengan santan encer, atau 1-2 potong kue manis rendah lemak (misalnya kue-kue jajanan pasar yang terbuat dari tepung beras). Dengan begitu, cairan tubuh dan kadar gula darah akan normal lagi.
- Agar kadar gula darah tidak meningkat secara tiba-tiba, jangan mengonsumsi makanan pembuka sekaligus dalam jumlah banyak. Dianjurkan kalori makanan pembuka sekitar 10-15% dari kebutuhan kalori sehari.
- Setelah tenggang waktu sejam(setelah sholat Maghrib), barulah isi perut Anda dengan makanan dalam porsi penuh. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya bervariasi agar semua zat-zat gizi dapat terpenuhi dengan komposisi seimbang. Perlu dicatat juga, buah dan sayuran sebagai sumber vitamin, mineral dan serat harus cukup jumlahnya.
- Cukup minum. Kira-kira 2 liter sehari (sekitar 8 gelas).
Batasi makanan dan minuman berikut:
- Makanan yang mengandung bumbu yang terlalu merangsang, seperti cabe atau santan kental.
- Minuman dan makanan yang menimbulkan gas, yakni kol, lobak, nangka, ubi jalar, dan minuman ringan (carbonated).
- Tape ketan, kopi, dan teh kental karena dapat merangsang pengeluaran asam lambung.
- Setelah sholat Isyadan tarawih, Anda boleh konsumsi lagi makanan selingan dengan porsi seperti makanan pembuka. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)