Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Seorang ibu bercerita, ia dan suaminya kepergok oleh anak mereka saat sedang berhubungan seksual. Awalnya mereka berusaha santai di hadapan Si Kecil. Namun beberapa hari kemudian, ibu tersebut melihat anaknya menyusun bonekanya dalam posisi berhubungan seksual sambil mengoceh, “Ini Mama dan ini Papa.” Tentu saja sang ibu sangat syok menyaksikan hal tersebut.
Hal ini mungkin juga pernah terjadi pada Anda, Moms. Bayangkan, betapa terkejutnya Anda dan pasangan saat anak memergoki kegiatan pribadi Anda. Perasaan tidak nyaman ini timbul karena kita memiliki nilai-nilai moral bahwa paparan seksual terlalu dini akan memberi dampak buruk pada anak. Sikap Anda untuk berupaya tetap tenang dan santai di hadapan anak sudah tepat, namun sebaiknya segera diikuti dengan pendidikan seks yang sesuai.
Anda perlu memahami perkembangan anak sehingga bisa memberikan topik ini dengan tepat dan mereka memahami penjelasan Anda. Yang juga penting, gunakan bahasa yang mudah dipahami anak. Wajar jika Anda merasa malu, risih, canggung, dan bingung untuk memulai. Anda mungkin juga khawatir penjelasan Anda terlalu vulgar. Tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat Anda lebih nyaman. Mulailah dari hal-hal yang sederhana seperti mandi bersama sehingga Anda bisa menjelaskan fungsi dan perawatan anggota tubuh. Menerangkan soal seks bisa juga dilakukan sambil bermain, misalnya bermain boneka.
Pendidikan tentang seks dapat membantu anak untuk tidak memiliki persepsi salah tentang seks itu sendiri. Anak akan lebih mengenal tentang area pribadi yang ada pada tubuhnya sehingga ia pun bisa menjaga tubuhnya dari sentuhan orang asing. Beritahu juga anak tentang batasan bagian tubuh pribadinya, yaitu mulai dari bawah leher sampai lutut, tidak termasuk tangan. Selain kelamin, bokong, dan dada, paha dan punggung termasuk pribadi. Ajarkan pada anak, bahwa hanya ada 3 orang yang boleh menyentuh bagian tubuh pribadinya: dirinya sendiri, orangtua, dan dokter.
Perilaku seks pada anak juga dapat muncul dari pengamatan mereka. Karena itu, perlu membiasakan mereka tidur di kamar terpisah agar anak belajar mengenai privasi dan cara menghargai orang lain.
Berikut tips memulai pendidikan seks:
1. Anda perlu bersikap tenang, sabar, dan santai. Berinisiatiflah untuk memulai pembicaraan, ciptakan suasana dan kondisi yang nyaman untuk berdiskusi. Buka pikiran dan perasaan Anda untuk menyampaikan nilai yang dianut.
2. Anak di bawah usia 5 tahun biasanya belum paham konsep dan hal yang bersifat abstrak. Lakukan pendekatan interaktif, misalnya melalui permainan.
3. Komunikasi mengenai nilai perlu disampaikan melalui contoh nyata. Dengan komunikasi 2 arah, selipkan canda sehingga anak merasa senang. Beri kesempatan pada anak untuk menyampaikan pemikirannya dan bertanya. Jawaban singkat namun jelas akan membantu anak memahami masalah.
4. Jelaskan semuanya dengan penuh empati dan cinta. (M&B/SW/Dok. Freepik)