FAMILY & LIFESTYLE

Agar Tidak Kembung Saat Puasa, Hindari 5 Makanan Ini


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Berpuasa akan membuat Anda merasa sangat tidak nyaman jika mengalami perut kembung akibat asam lambung naik. Tak hanya bikin nyeri, asam lambung yang naik juga bisa membuat mulut terasa asam dan mual. Akibatnya, mulut pun semakin beraroma tak sedap. Nah, untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda hindari mengonsumsi 5 makanan atau minuman berikut ini.

Makanan berlemak tinggi

berbagai macam dan aneka gorengan memang sangat menggugah selera untuk disantap saat buka puasa maupun sahur. Namun makanan berlemak seperti tahu atau pisang yang digoreng dengan minyak sisa (minyak yang sudah dua kali digunakan untuk menggoreng) serta makanan cepat saji susah dicerna oleh lambung. Saat lambung bekerja keras untuk mencernanya, asam lambung pun meningkat sehingga menimbulkan rasa penuh dan mual.

Makanan kemasan

Makanan seperti sarden, kornet, atau nugget memang praktis untuk disiapkan dan bisa segera dinikmati sehingga tidak menghabiskan banyak waktu buat mengolahnya. Tapi, kandungan garam yang tinggi pada jenis makanan ini akan mengikat air dan garam pada perut sehingga perut pun akan terasa melilit saat puasa.

Minuman bersoda

Hindari mengonsumsi minuman bersoda saat berbuka puasa. Kandungan karbondioksida pada minuman bersoda membuat lambung tidak maksimal memproduksi enzim yang diperlukan untuk menyerap nutrisi makanan. Efeknya, perut menjadi terasa kosong dan kembung.

Ubi, kol, dan nangka

Ketiga makanan ini sebenarnya mudah dicerna oleh lambung. Tapi, setelah dicerna, bakteri dalam usus akan menfermentasi makanan ini di dalam usus besar. Proses fermentasi ini menimbulkan gas di dalam perut. Akibatnya? Tentu saja bisa menyebabkan perut kembung.

Kopi

Mungkin maksud Anda mengonsumsi kopi saat sahur agar tidak mengantuk jika langsung berangkat ke kantor. Masalahnya, kopi bersifat diuretik atau menyerap cairan sehingga berisiko menyebabkan dehidrasi. Kurangnya cairan juga menyebabkan lambung harus bekerja keras untuk mencerna makanan, sehingga asam lambung pun bertambah naik. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)