Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, perhatikan saat Si Kecil sedang batuk. Jika terdengar batuk dengan suara keras seperti menggonggong dan terus-menerus, mungkin ia terkena croup. Batuk ini diakibatkan infeksi virus yang dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran napas bagian atas.
Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Croup sendiri merupakan jenis batuk yang sangat menular karena disebabkan oleh virus, salah satunya virus parainfluenza. Suara batuk yang terdengar agak keras dan terus-menerus tersebut disebabkan adanyaperadangan di tenggorokan.
Selain itu, karena saluran pernapasan anak sangat kecil, aliran udara pun menjadi tersumbat. Penyempitan ini menyebabkan rasa sesak dan Si Kecil menjadi kesulitan saat bernapas. Tak jarang ada suara saat bernapas atau mengi (sesak napas) ketika anak mengalami croup.
Sebagai tahap pencegahan, Moms bisa mengajarkan Si Kecil beberapa hal. Misalnya, menutup hidung dan mulut dengan tangan ketika hendak batuk atau bersin. Mencuci tangan setelah batuk atau bersin dengan air dan sabun. Hindari juga kontak fisik dengan orang yang sedang mengalami batuk atau flu agar tidak tertular.
Kondisi batuk croupakan hilang dalam beberapa hari. Untuk meredakan batuknya, Moms bisa memberikan uap hangat pada Si Kecil di malam hari atau ketika udara dingin. Jika disertai demam, berikan anak parasetamol sebagai penurun demam.
Namun, apabila anak mengalami demam hingga 39 derajat dengan kondisi kulit tampak biru atau keabu-abuan di sekitar mulut, hidung atau kuku jari, segera bawa Si Kecil ke dokter. Ini merupakan tanda bahwa ia sudah kekurangan oksigen dan membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- balita
- batuk croup