Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Tips Agar Sukses ASI Eksklusif dan Puasa

Tips Agar Sukses ASI Eksklusif dan Puasa

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Di bulan Ramadan ini, masa nifas Anda telah selesai. Itu artinya Anda sudah bisa berpuasa. Tapi, masalahnya Anda sedang memberi ASI eksklusif bagi buah hati Anda. Selama 6 bulan si kecil hanya boleh mengonsumsi ASI. Jadi? Jika Anda tak memiliki gangguan kesehatan dan dokter membolehkan, Anda tetap bisa menjalankan puasa, meskipun sedang memberi ASI eksklusif, Moms. Untuk suksesnya pemberian ASI eksklusif, penting bagi ibu hamil memenuhi kebutuhan kalori sebanyak 2.500 kalori. Bandingkan dengan kebutuhan ibu yang tidak hamil atau menyusui, yang hanya 1.800-1.900 kalori. Yang juga tak kalah penting adalah selalu memompa ASI di malam hari untuk diberikan kepada si kecil siang hari saat ibu puasa.

Agar puasa dan pemberian ASI eksklusif sukses, berikut tipsnya:

Saat sahur:

- Konsumsi karbohidrat yang sulit dicerna, seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum, agar tahan kenyang lebih lama di lambung.

- Konsumsi makanan berserat tinggi yang ada pada sayur dan buah juga membuat kenyang lebih lama.

- Konsumsi protein tinggi. Untuk protein, konsumsi daging merah, ayam, ikan, dan telur, tapi hindari mengonsumsi jeroan. Untuk protein nabati, konsumsi tahu, tempe, sayur kacang, atau bubur kacang hijau.

- Saat sahur, hindari minum teh atau kopi dan ganti dengan susu hangat.

- Hindari makanan bersantan dan makanan yang digoreng.

- Sebaiknya makan saat mendekati waktu Imsak.

- Istirahat di siang hari.

- Minum air putih saat bangun tidur, saat makan, dan saat mendekati Imsak.

- Selalu minum air setelah menyusui anak.

 

Saat berbuka puasa:

- Berbuka dengan 2 butir kurma untuk memulihkan gula darah.

- Minum air putih hangat untuk memperlancar ASI.

- Hindari berbuka dengan makanan tinggi kalori dan lemak. Pilih bubur kacang hijau, dan ganti santan dengan susu.

- Konsumsi karbohidrat yang sulit dicerna agar tahan kenyang lebih lama di lambung, seperti nasi merah, oatmeal, dan roti gandum.

- Konsumsi serat tinggi yang ada pada sayur dan buah dan membuat kenyang lebih lama.

- Konsumsi protein tinggi. Untuk protein hewani, konsumsi daging merah, ayam, ikan, dan telur, tapi hindari mengonsumsi jeroan. Untuk protein nabati, konsumsi tahu, tempe, sayur kacang, atau bubur kacang hijau.

- Sebelum tidur, sebaiknya konsumsi jus buah atau kacang-kacangan. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)