Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Seorang ibu hamil tentunya perlu melakukan cek kesehatan untuk melihat kabar dari janin di dalam kandungannya. Terutama saat memasuki trimester ketiga, ini menjadi waktu yang paling krusial. Bumil harus melakukan cek dan tes secara rutin agar proses persalinan nantinya menjadi lancar.
Salah satu yang dilakukan adalah tes prenatal. Menurut Dr. Bayu Agus Widianti, Sp.OG dari RSPAD Gatot Subroto, tes ini sangat penting dilakukan saat kehamilan ibu memasuki usia kehamilan 26 minggu.
Sebaiknya seorang bumil melakukan tes setiap dua minggu sekali kunjungan ke dokter kandungan atau bidan sampai usia kandungan memasuki 35 minggu. Kemudian, pemeriksaan bisa dilakukan seminggu sekali sampai saat melahirkan atau usia kandungan kira-kira 40 minggu.
Lalu sebenarnya, apa manfaat melakukan tes prenatal ini? Berikut ada 4 manfaat yang disampaikan Dr. Bayu kepada M&B:
1. Posisi janin dan struktur janin
Seorang bumil diharapkan bisa melahirkan dengan cara normal. Namun, sebelum proses tersebut dilakukan, harus diketahui apakah posisi janin sudah tepat terhadap jalan lahir. Jika posisi janin bermasalah, entah karena sungsang atau melintang, dokter segera bisa memberikan tindakan koreksi.
Kelainan itu biasanya terjadi pada trimester ketiga. Karena itu, kondisi janin harus diteliti agar kelainan kongenital pada janin dapat dideteksi sejak awal. Pemeriksaan kongenital ini dilakukan di trimester akhir karena struktur janin sudah lengkap dan cukup besar untuk terlihat dengan USG.
2. Jumlah air ketuban
Banyak-sedikitnya air ketuban menjadi pertanda ketidaknormalan kondisi kehamilan. Dokter perlu mengetahui jumlah air ketuban. Hal ini untuk menentukan bayi yang dapat dipertahankan hingga cukup bulan atau harus segera dilahirkan.
3. Kondisi plasenta
Informasi ini perlu didapat untuk memprediksi proses persalinan yang akan dilakukan, normal atau caesar. Jika tali plasenta diketahui melilit bayi atau letak plasenta abnormal, dokter akan segera mengambil tindakan. Pada trimester ketiga juga harus diperhatikan tingkat kematangan plasenta untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan janin.
4. Pertumbuhan dan kesehatan janin
Beberapa tes prenatal memang perlu dilakukan, bahkan sejak trimester pertama hingga ketiga. Dengan begitu, dokter akan mengetahui fungsi jantung, fungsi paru-paru, volume otak, dan tulang belakang janin tumbuh dengan normal. Jika tidak, dokter akan berusaha mengoreksinya sebelum bayi dilahirkan. (SR/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)