Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Dukung Minat Anak Dengan 4 Cara Ini

Dukung Minat Anak Dengan 4 Cara Ini

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, Si Kecil sepertinya sudah terlihat memiliki minat pada sesuatu nih. Mereka sudah mulai suka bernyanyi, melukis, olahraga, atau hal lain yang membuatnya senang. Nah, Moms tentu harus mendukung Si Kecil dalam mengeksplorasi dan mengejar minatnya dengan empat cara berikut ini:

 

1. Ketahui minat uniknya

Sering kali dalam masa tumbuh kembang, Si Kecil mengikuti kegiatan yang umum dilakukan oleh teman-temannya. Padahal, mungkin Si Kecil punya minat yang ia sukai dan berbeda dari kegiatan tersebut. Contohnya, di sekolah anak ikut kegiatan menari, sedangkan ia suka dengan olahraga berenang.


Sisihkan waktu untuk mengetahui dan memahami minat Si Kecil. Amati Si Kecil saat ia bermain, tanyakan pertanyaan terbuka dan perhatikan saat ia bercerita tentang impian atau cita-citanya.


 

2. Berpikir terbuka

Minat bisa di bidang apa saja, bukan hanya di bidang olah raga atau ruang musik. Orangtua cenderung mengacu pada kelompok olah raga atau kelas-kelas kursus. Faktanya, di rumah sekali pun Si Kecil bisa menumbuhkan minatnya. Misal, bertukang, merajut, memasak, dan menulis.


Semua bisa dilakukan tanpa harus mengikuti kurikulum atau instruksi terstruktur. Ketika orang tua lebih fleksibel dan fokus hanya pada hal yang memotivasi Si Kecil, maka ia akan menemukan minat uniknya dan merasa bahagia dengan minatnya itu.


 

3. Menanamkan optimisme

Si Kecil hidup di dunia yang penuh persaingan dan tekanan untuk berprestasi. Ketika mereka merasa diri mereka 'kurang', mereka bisa patah semangat. Padahal, kegagalan adalah bagian dari kehidupan.


Jika Moms dan Dads ingin membesarkan anak yang berprinsip “can-do” (semua bisa dilakukan) dan dapat melalui segala kegagalan hingga bermental baja, tanamkan optimisme. Anak yang optimis akan siap menempuh risiko secara sehat, lebih baik dalam memecahkan masalah, dan memiliki hubungan positif dengan orang lain.


Mulailah dengan hal-hal positif, ajarkan mereka untuk memandang kegagalan sebagai sesuatu yang bersifat sementara. Contohkan juga apa itu optimisme. Ketika anak merasa percaya diri terhadap kemampuannya, mereka akan menemukan minat yang disukai.


 

4. Hindari menghakimi

Anda mungkin sangat mencintai futsal dan Anda tidak sabar melihat Si Kecil masuk tim futsal. Padahal, mungkin ia lebih senang di rumah dengan koleksi batu-batunya. Tahan keinginan Anda untuk memaksanya dan hindari menghakimi pilihan Si Kecil.


Ketika Si Kecil merasa dihakimi oleh orang tuanya, ia akan merasa ditolak oleh orang yang seharusnya paling mencintainya. Biarkan Si Kecil menjadi dirinya sendiri. Koleksi batunya mungkin akan jadi sejarah setelah beberapa waktu dan ia akan menemukan minat barunya.


Moms dan Dads tidak dapat memastikan nasib Si Kecil kelak, namun memaksanya terhadap minat tertentu juga tidak akan menjamin kebahagiaan atau kesuksesan Si Kecil. Hal yang pasti adalah, Moms dan Dads dapat mendukung Si Kecil saat ini juga dan membiarkan mereka bebas menentukan jalan menuju kebahagiaan mereka.
(Rosdiana Setyaningrum/Vonia Lucky/MA/Dok. Freepik)