Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sejak masuk usia 18-24 bulan, saatnya Si Kecil untuk berbicara. Mereka mulai mengenal kosakata dan bisa menyusun kalimat sendiri. Namun, sepertinya mereka mengalami kesulitan berbicara atau menyampaikan sebuah kata dengan jelas.
Jika ya, mungkin Si Kecil mengalami gagap atau stuttering. Keanehan ini terlihat dari ketidaklancaran berbicara dalam bentuk pengucapan kata maupun kalimat, mata berkedip-kedip, dahi berkerut, tangan mengepal atau bergerak tak terkendali, dan tremor.
Gejala yang paling mudah dikenal di antaranya pengulangan sebagian kata atau seluruhnya (saya saya saya, sa..sa..sa..ya), pemanjangan pengucapan kalimat (ssssayaa), blokade bagian kata (s ya) atau keragu-raguan dalam mengucapkan suatu kata (saya. Mau...makan).
Gagap biasanya terjadi pada anak-anak usia 3 sampai 5 tahun dan akan normal kembali dalam waktu 6 bulan sampai usia sekolah. Penderitanya sendiri hanya 1 persen yang akan mengalami gagap hingga dewasa nantinya, baik laki-laki ataupun perempuan.
Penyebabnya belum diketahui jelas hingga saat ini. Namun diperkirakan adanya gabungan antara faktor genetik dan lingkungan. Dikutip dari Kidshealth.org, sekitar 60 persen dari anak yang gagap, memiliki anggota keluarga yang gagap pula.
Pada anak-anak dalam periode perkembangan berbahasa, gagap mulai sering dijumpai ketika mereka mulai belajar menggabungkan 2-3 kata dalam kalimat yang kompeks. Periode ini dimulai dari usia 18-24 bulan, ketika anak berminat belajar berbicara, namun stres karena keterbatasan pertumbuhan organ wicara.
Untuk mengatasinya, Moms bisa mencoba untuk tidak terburu-buru saat berbicara dengan Si Kecil. Berikan jeda beberapa detik saat ia mulai merespons perkataan Anda. Mulai kurangi beberapa pertanyaan yang berderetan sebelum Si Kecil menjawab pertanyaan pertama Anda.
Gunakan ekspresi muka Anda saat Si Kecil mulai berbicara gagap. Ini bertujuan untuk menenangkannya dan Anda sudah memahami isi pembicaraannya. Namun, apabila hal ini berlanjut hingga anak usia 4 tahun, cobalah untuk segera konsultasi pada dokter.
Jadi, Moms tidak perlu khawatir berlebihan jika Si Kecil belum lancar berbicara hingga mengalami gagap. Tahap ini bisa dialami siapa saja, walaupun besar kemungkinan mengenai anak laki-laki di banding perempuan. Yang terpenting, Moms bisa mengarahkan anak dengan sabar agar gagap yang ia alami bisa berangsur membaik saat ia bertumbuh.
(Vonia Lucky/MA/Dok. Freepik)