Type Keyword(s) to Search
ARCHIVE

Jangan Pernah Mengekang Anak ya Moms!

Jangan Pernah Mengekang Anak ya Moms!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Peran seorang ibu sangat sentral dalam mendidik anak. Itu karena ibu merupakan orang yang lebih banyak berinteraksi dengan anak ketimbang ayah yang waktunya kebanyakan habis di kantor.

Banyak orang tua, ingin memiliki anak yang cerdas, taat beribadah, dan jauh dari narkoba. Tetapi, banyak mereka yang hanya ingin atau berdoa saja, dan tak berusaha melakukannya. Padahal anak cerdas, religius dan bebas narkoba bukanlah keturunan atau hasil dari doa, tapi pembentukan. Ya, mendidik itu harus pakai konsep, Moms.

Hal ini pula diakui oleh psikolog anak, Vita Itabiliana. Ia menjelaskan, kalau mau anak menjadi anak cerdas, taat agama dan menjaga diri dari narkoba, ibu harus terlibat penuh dan pro aktif saat mengurus anak. Itu karena ibu bukan karena orang yang lebih banyak waktu bersama anak,. Tidak. Namun, karena ibu ialah sosok orang dewasa pertama yang ditemui anak dan dipercayainya.

Jadi, aku Vita, apapun yang akan dilakukan dan dikatakan ibu akan membekas mendalam pada diri anak. Dan hal itu dimanfaatkan untuk membangun karakter anak – seperti yang Anda inginkan.

“Pola asuh yang terbaik sampai saat ini: demokratis. Di mana orang tua memberikan penjelasan aturan-aturan ke anak. Jadi, ada ruang mereka diskusi untuk tahu tentang batasan-batasannya. Bukan dengan apa-apa melarang dan mengekang. Tapi, libatkan dalam diskusi. Bila ia kurang menyetujui aturan kita, mereka bisa bernegoisasi,” ungkap Vita di Jakarta, dalam talkshow dengan Badan Narkotika Nasional, Kamis (29/3/2018)

Dengan pola asuh seperti, kita – sebagai orang tua – akan menjadi tempat bercerita mereka. Anda sebagai orang tua bisa memantau pergaulan anak apakah masih dalam ruang yang baik atau tidak. Atau dalam kata lain, Anda bisa mengontrol pergaulan anak.

"Selain itu, orang tua harus mengerti tahapan perkembangan anak. Kalau kita bisa memahami, kita bisa bijak menyikapi perilaku atau mau anak seperti apa: apakah sudah boleh diberi kepercayaan untuk dilepas atau belum; apa masih perlu diawasi terus," terangnya. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)