Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sejak dinyatakan hamil, salah satu hal yang seringkali muncul dalam benak Anda adalah, perlunya memulai persiapan anggaran yang lebih besar, terutama untuk Si Kecil. Tentunya, kehidupan keuangan Anda sebelum dan sesudah memiliki anak akan berbeda. Pada umumnya, keluarga muda memang seringkali mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan.
Prita Hapsari Ghozie, narasumber talk show "Family Financial Planning" di acara M&B Fair 2013, menemukan beberapa fakta bahwa 83% orangtua muda takut terjadi krisis ekonomi, 72% orangtua muda takut tidak memiliki banyak dana kesehatan di masa tua, dan 70% orangtua takut tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus.
Kesulitan ini umumnya terjadi karena faktor gaya hidup. Prita mengungkapkan, sebanyak 50% orang tidak bisa membedakan antara tabungan, simpanan, dan investasi. Sementara itu, sebanyak 18% dari mereka juga memiliki kebiasaan berutang untuk memenuhi keinginan mereka, dan 32% memiliki gaya hidup yang tinggi. Namun, bagaimana pun keuangan perlu tetap dipersiapkan agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi dengan baik. Bagaimana caranya?
Prita berbagi beberapa tipnya untuk para orangtua muda yang mengalami kesulitan mengelola keuangan.
1. Arus kas harus sehat dan lancar. Perlu adanya kesadaran untuk memisahkan antara utang dan aset yang dimiliki.
2. Lebih bijak mengelola penghasilan. Prita menerapkan tip ZAPFIN (Zakat, Assurance, Present compsution, Future spending, dan Investmenti). Artinya percaya sebagian dari penghasilan, ada milik orang lain didalamnya, yang berarti perlu berbagi. Asuransi juga diperlukan, seperti asuransi kesehatan, kecelakaan, atau pendidikan anak. Kita juga perlu memisahkan antara kebutuhan hidup, investasi, atau pun liburan dan hiburan. Untuk memudahkan, Anda bisa memisahkan anggaran tersebut ke dalam rekening yang berbeda. Rinciannya, 5% untuk sedekah, 10% untuk dana darurat atau asuransi, 60% untuk biaya hidup, 15% investasi, dan 10% untuk gaya hidup.
3. Rencanakan keuangan dengan baik. Dahulukan dan urutkan kebutuhan sesuai tujuan, mulai dari kebutuhan yang paling penting, lebih penting hingga yang kurang penting. Anda harus cermat, terutama untuk dana pendidikan anak. Yang perlu diingat, perencanaan keuangan harus teliti, cermat, dan konsisten, demi mencapai hidup yang lebih indah di hari tua. (Aullia/OCH/freedigitalphotos)