Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kapan Anak Butuh Antibiotik?

Kapan Anak Butuh Antibiotik?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Saat anak sakit, pemberian obat dibutuhkan untuk menyembuhkannya. Untuk tahap awal, Moms bisa memberikan obat-obat yang ada di pasaran untuk mengatasi gejala seperti batuk atau flu Si Kecil. Namun saat kondisi sakitnya tidak kunjung sembuh, Anda bisa mengonsultasikan dengan dokter.

 

Kondisi sakit anak sendiri biasanya disebabkan dua kuman, antara bakteri atau virus. Bakteri adalah mahluk hidup yang terdiri dari satu sel dan sebenarnya terdapat di sekitar kita. Bakteri juga ada di dalam tubuh manusia dengan jumlahnya yang banyak, melampaui jumlah sel manusia.

 

Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit bagi manusia, seperti Lactobacillus yang hidup dalam usus untuk membantu proses pencernaan. Namun ada juga bakteri yang dapat mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh sehingga muncul penyakit.

 

Kondisi anak terserang bakteri inilah yang membutuhkan antibiotik sebagai obat. Fungsinya tentu untuk menghambat hingga mematikan bakteri tersebut, sehingga penyakit akibat bakteri dapat disembuhkan.

 

Berbeda dengan bakteri, virus adalah mahluk yang memerlukan sel hidup untuk dapat tumbuh dan berkembang di dalam tubuh. Namun faktanya, penyebaran virus tidak bisa dilawan atau dicegah dengan mengonsumsi antibiotik.

Selain itu, tidak semua bakteri juga bisa dimatikan menggunakan antibiotik. Pemberian antibiotik secara terus menerus juga bukanlah tindakan yang tepat. Hal ini akan menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap bakteri sehingga saat kembali jatuh sakit, akan semakin sulit disembuhkan.

 

Untuk itu, Moms perlu memperhatikan dosis pemberian obat, frekuensi minum obat, hingga jangka waktu yang diberikan oleh dokter. Pada umumnya, reaksi antibiotik baru terasa 2-3 hari dengan kondisi tubuh Si Kecil yang membaik. Apabila ada keraguan terhadap cara pemberian obat, tanyalah petugas apoteker bersangkutan.

 

Namun, apabila Si Kecil sudah tampak sehat sedangkan antibiotik yang diberikan belum habis, pemberiannya jangan langsung dihentikan. Tetaplah memberikannya sesuai dengan yang telah diresepkan dokter. Jika ada antibiotik yang tersisa, jangan berikan pada orang lain, tapi dibuang saja.

 

Dari bahasan di atas, Moms bisa tahu bahwa kebutuhan antibiotik tidak harus selalu diberikan saat Si Kecil sakit. Jadi, jangan memaksa dokter apabila anak tidak diberikan antibiotik saat kondisi sakitnya tergolong ringan. Jangan juga membelikan antibiotik tanpa resep dokter agar tubuhnya tidak resistan terhadap bakteri atau mengalami kondisi yang tidak baik. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)