Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

7 Alasan Ibu Baru Sulit Bonding dengan Bayi

7 Alasan Ibu Baru Sulit Bonding dengan Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Selama mengandung Si Kecil, para bumil pasti tak sabar ingin menimang bayi mungil di tangan Anda. Momen kehamilan kehamilan tersebut sepertinya sudah cukup untuk membangun kedekatan antara calon ibu dan bayinya.

 

Namun, tak sedikit ibu baru yang kesulitan bonding dengan bayinya. Tentu ada banyak faktor yang bisa menyebabkan sulitnya bonding antara ibu dan anak. Apa saja ya alasannya? Nah, inilah 7 hal yang paling sering menjadi alasan sulitnya bonding dengan bayi.

 

1. Proses selama di rumah sakit

Saat melahirkan pada umumnya dilakukan di rumah sakit dan biasanya seorang ibu baru memiliki tugas yang cukup banyak. Mulai dari menguatkan diri saat kontraksi, melahirkan, menyusui dan hal-hal lainnya yang baru pertama kali dilakukan. Dan faktanya, hal-hal tersebut cukup melelahkan bagi ibu baru sehingga membuatnya cukup kesulitan mengatur emosi saat bersama Si Kecil yang baru lahir.


2. Terlalu banyak yang menjenguk

Sebenarnya, menjadi hak seorang ibu untuk tidak menerima kunjungan seseorang yang ingin menjenguknya pasca melahirkan. Dengan begitu, sang ibu tidak mudah merasa lelah dan lebih mudah dalam mendekatkan diri dengan Si Kecil. Jika terlalu banyak orang juga dapat mengganggu bayi ketika ia ingin beristirahat.


3. Kesulitan menyusui

Salah satu permasalahan ibu baru adalah menyusui, yang memang membutuhkan trik tersendiri untuk melakukannya. Ketika mengalami kesulitan, bukan hanya bayinya saja yang akan menangis karena belum mendapat asupan untuk mengenyangkan perut. Sang ibu juga merasa tertekan karena bayinya yang menangis terus. Hal ini pun bisa menghambat proses pendekatan antara ibu dan anaknya.


4. Depresi pasca kelahiran

Kesulitan memberi susu bisa menjadi salah satu faktor timbulnya depresi pada seorang ibu. Faktor lain seperti rasa tertekan sejak kehamilan tentu membutuhkan perawatan tersendiri. Selain obat, terapi dan dukungan dari keluarga terdekat menjadi kunci seorang ibu terlepas dari rasa depresi. Dengan begitu, proses bonding ibu dan anaknya bisa kembali dilakukan.


5. Tidak sesuai ekspektasi

Mungkin terasa aneh, tapi seorang ibu punya ekspektasi sendiri terhadap anaknya yang baru lahir. Entah dari wajah, warna kulit, bentuk tubuh, sang ibu pernah membayangkan seperti apa anaknya kelak. Namun ketika lahir, semuanya berbeda dan hal ini bisa membuat perasaan sang ibu pada anaknya sendiri.

Jadi, disarankan untuk tetap menerima kondisi Si Kecil meski Moms merasa asing dengan kondisi dirinya setelah lahir.


6. Kelelahan

Dari sekian banyak hal yang harus dilakukan selama di rumah sakit membuat tubuh Anda kelelahan. Ketika memutuskan untuk beristirahat, suster bisa saja masuk dengan membawa bayi Anda dan berkata, “Ibu, saatnya menyusui”. Hal ini memang bisa sangat mengganggu proses pendekatan ibu dan anak. Maka, lakukanlah dengan ikhlas demi kesehatan dan kedekatan Anda dan Si Kecil.


7. Tekanan tentang merawat bayi

Menjadi seorang ibu seperti dituntut untuk melakukan segala hal secara 'benar'. Banyak saran dan pengetahuan yang menggiring Anda untuk memberi yang terbaik pada Si Kecil. Karena alasan itu, secara tidak sadar Anda lupa akan pendekatan secara emosional dengan anak.

Untuk itu, cobalah untuk lebih santai dan jalani masa merawat anak saat masih kecil dan nikmati proses pertumbuhannya secara bertahap. (Vonia Lucky/TW/Dok. Unsplash)