Type Keyword(s) to Search
TOODLER

8 Tips Agar Bijak Menyikapi Anak Kecanduan Gadget

8 Tips Agar Bijak Menyikapi Anak Kecanduan Gadget

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memberikan akses untuk memainkan perangkat teknologi tentu memiliki efek yang cenderung negatif bagi anak-ana. Untuk itu, orang tua harus bijak agar Si Kecil tidak lagi kecanduan dalam mengguanakan gadget atau gawai. Amanda Margia Wiranata, Psikolog Anak & Keluarga memberikan 8 tip yang dapat mengubah sikap anak menjadi lebih sering bermian dan berinteraksi dengan orang di sekitarnya.


1. Orang tua harus mulai memfilter game, video, dan informasi yang boleh dan tidak boleh diakses Si Kecil. Lakukan pengontrolan sembari memberikan pengertian bahwa usia mereka belum tepat untuk menerima hal-hal tersebut.


2. Bila menitipkan anak pada pengasuh atau kakek/nenek, sebaiknya beri tahu mengenai aturan yang Moms buat dan buat kesepakatan dengan mereka. Aturan tersebut harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar oleh yang menjaga anak di rumah ketika bekerja. Jangan sampai ada perbedaan peraturan antara Moms dan sang ayah, juga orang yang menjaganya selagi Anda di luar rumah.


3. Membangun kedekatan bersama anak. Orang tua tidak hanya menanyakan apakah sudah mandi atau belum, ada tugas rumah atau tidak. Namun, tanyakan “Bagaimana tadi di sekolah?”. Moms juga bisa menimpali ceritanya dengan cerita kesibukan Anda saat bekerja sehingga Si Kecil bisa memahami apa yang Anda lakukan di luar rumah.


4. Bila anak merasa diperlakukan tidak adil dibandingkan teman-temannya yang sudah memegang gawai, orang tua sebaiknya memberikan pengertian bahwa aturan di tiap rumah dan tiap orang tua berbeda-beda. Beri pengertian secara baik-baik dan mendalam bahwa aturan ini dibuat untuk kebaikan dirinya di masa mendatang.


5. Beri contoh positif, seperti cara bercerita tentang perasaan, tentang kegiatan dalam satu hari beraktivitas. Dengan demikian, maka anak pun dapat terbuka dengan orang tuanya.


6. Sebisa mungkin berteman di media sosial dengan anak, namun tidak berlebihan dengan melakukan penelusuran (stalking). Hal ini biasanya dilakukan ketika anak memang sudah mengerti cara menggunakan media sosial.


7. Bangun rasa percaya terhadap anak. Bila menemukan kesalahan atau kelalaian mereka saat bermain media sosial, jangan langsung marah secara berlebihan. Namun, jelaskan dengan lembut namun tegas mengenai kesalahannya dan mengapa ia harus ditegur atau dihukum.


8. Tukarlah reward bermain gawai dengan pengalaman yang melibatkan bonding atau membangun kedekatan antara orang tua dan anak. Misalnya, Anda menjadikan untuk mengajak Si Kecil jalan-jalan ke kebun binatang saat ia mendapat nilai terbaik di kelas. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)