Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Mau Seks Lebih Lama? Begini Cara Mudahnya

Mau Seks Lebih Lama? Begini Cara Mudahnya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Hubungan cinta lebih tahan lama ialah hal yang diinginkan banyak pasangan. Karena semakin lama durasi yang dilakukan saat bercinta, keintiman pun akan semakin dalam. Cara paling mudah ialah dengan selalu melakukan pemanasan atau foreplay terlebih dahulu. Ya, foreplay – entah itu berpelukan, berciuman, atau merangsang bagian sensitif pasangan – bisa membuat durasi seks jadi lebih tahan lama.


Dijelaskan Dr Jennifer Berman, ahli kesehatan urologi dan seksual, foreplay tak hanya membantu menjaga keintiman fisik dan emosional, tapi juga membuat orgasme jadi lebih memuaskan pasangan. Oleh karenanya, pasangan suami-istri disarankan untuk melakukan foreplay sebelum bercinta. Karena banyak keuntungan yang didapat.

 

"Foreplay dapat membantu membuat hubungan seksual lebih lama dan orgasme yang lebih terasa nikmat," kata Dr Berman seperti dilansir laman Mens Journal, Senin (5/1/2018).

 

Ia menambahkan bahwa beberapa penelitian juga sudah menunjukkan, pria dan wanita berharap menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan hubungan intim dan foreplay. Dalam satu survei yang terdiri dari 152 pasangan relawan, kedua jenis kelamin tersebut bahkan melaporkan durasi ideal yang sama untuk foreplay, yakni sekira 18 menit.

 

Foreplay sangat penting untuk hubungan jangka panjang. Ya, sebab seiring waktu, kebiasaan ini mampu menjaga koneksi, keintiman dengan pasangan,” kata Dr Berman. Namun perlu diingat, saat melakukan foreplay, satu sama lain harus saling setuju. Tujuannya adalah agar baik Moms maupun Dads merasa nyaman, dan akhirnya bisa saling memuaskan.

 

Lantas, bagaimana foreplay yang benar? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya, Moms:

1. Rangsanglah bagian sensitif pasangan Anda.

2. Buat gigitan kecil. 

3. Bantu lepas pakaiannya.

4. Berikan seks oral yang lembut. (Qalbinur Nawawi/Dok. Pixabay)