Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Meski hal yang jarang dibicarakan, namun terapat pasangan yang melalui kehidupan pernikahannya tanpa berhubungan seks. Menurut sebuah artikel di New York Times 2009, sebanyak 15 pasangan suami-istri tidak melakukan hubungan seks selama 6-12 bulan lamanya. Mungkin tahun ini, terdapat perubahan yang juga dialami keluarga lainnya.
Beberapa alasan menjadi pemicu Anda dan pasangan menjadi tidak bergairah. Mulai dari kelahiran anak, masalah kesehatan atau finansial, atau peristiwa lain di luar rumah. Namun, tak sedikit yang berpendapat bahwa mereka tidak mementingkan berapa kali harus bercinta dengan pasangannya.
Bagi pasangan lain mempercayai bahwa gairah yang muncul dalam setiap pasangan dapat meningkatkan koneksi secara fisik dan emosional. Untuk mengetahui bagaimana hubungan Anda dan pasangan saat ini, berikut tanda di mana kehidupan pernikahan mulai berjalan tanpa adanya hubungan seks.
1. Bukan Pasangan, Hanya Teman Sekamar
Setelah hidup bersama dalam beberapa tahun, Anda dan pasangan sudah saling mengetahui kebiasaan masing-masing. Sampai akhirnya, rasa terbiasa mulai menghilangkan gairah untuk bercinta di kamar sendiri. Untuk mengembalikannya, Anda bisa mengajakan pasangan liburan di tempat yang romantis. Berdandanlah dan kenakan pakaian yang sensual. Jika perlu, semprotkan parfum dengan aroma kesukaan pasangan untuk menaikan gairah bercinta.
2. Tidak nyaman membicarakan seks bersama
Komunikasi sangat penting dalma sebuah hubungan. Dengan saling becengkrama, Anda dan pasangan dapat membahas berbagai hal, termasuk seks. Jika pembicaraan tentang seks mulai terasa hambar atau membuat situasi tidak nyaman, mungkin hubungan akan menjadi berbeda. Hal ini dapat mengurangi gairah bercinta Anda dan pasangan, sehingga bukan pertanda baik tentunya.
3. Semua Waktu dan Energi Hanya Untuk Anak
Setelah memiliki Si Kecil, semua hal langsung tertuju pada tumbuh kembangnya. Namun, hal ini dapat mengurangi gairah dan rasa romantisme pada diri Anda atau pasangan. Supaya tidak terjadi, jangan langsung membersihkan meja makan lalu langsung tidur di malam hari. Anda bisa saling bercerita hingga muncul gairah bercinta setelah Si Kecil tidur. Selama tidak mengganggunya, Anda dan pasangan bisa meninkmati waktu berdua hingga puas.
4. Melompati Adegan Romantis (atau Erotis) saat Menonton
Sebuah adegan sensual di film atau acara TV mungkin dapat memunculkan gairah seks seseorang. Jika bagi Anda, menonton adegan tersebut membuat rasa tidak nyaman, sedangkan pasangan merasa lebih bergairah karena hal itu, mengindikasikan adanya masalah. Mungkin diri Anda yang membuat hal tersebut terasa memalukan atau membingungkan.
Untuk itu, sampaikan rasa tidak nyaman Anda pada pasangan. Dengan berkata jujur dan terbuka, dapat membuat pasangan menjadi lebih berhati-hati jika akan mengajak Anda menonton.
5. Berhenti Menggoda Satu Sama Lain
Saat bertemu pasangan, Anda lebih ingin 'bergosip' tentang masalah pekerjaan atau hal lainnya di sofa. Hal ini ternyata menjadi bukti bahwa Anda mengalami masalah dalam bercinta. Alih-alih menanyakan 'Apakah kamu ingin bercinta sekarang?', cobalah untuk saling bertukar teks seks atau cara lainnya untuk meningkatkan keakraban antara Anda dan pasangan.
6. Saling Mengatakan Kekurangan Saat Bercinta
Selama bercinta, kepuasan harus bisa dirasakan Anda dan pasangan tentunya. Jika masing-masing sering menjelekkan kemampuan di tempat tidur, itu bukan pertanda baik. Maka, sikap saling menghargai harus dimiliki sepasang suami-istri agar dapat menerima kekurangan, meski tidak sesuai dengan keinginan.
7. Sudah Jarang Saling Menyentuh
Tanda lain yang bisa terlihat saat Anda dan pasangan mulai jarang menyentuh satu sama lain. Baik berpegangan tangan, berpelukan, atau bahkan mencium saat berada di dalam ataupun kamar tidur.
Jika memang hal-hal tersebut terjadi, coba bicarakan pada pasangan. Saat tidak menemukan solusi bersama, Anda bisa mengkonsultasikannya pada konsultan perkawinan. Jangan menceritakannya pada kerabat atau sahabat, karena dapat membuat suasana menjadi canggung, bahkan bisa terjadi salah paham dari banyak pihak. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)