Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Neuroblastoma Tidak Menghalangi Anak Ini Untuk Berjalan

Neuroblastoma Tidak Menghalangi Anak Ini Untuk Berjalan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kanker adalah salah satu penyakit mematikan dan sangat sulit untuk disembuhkan. Penyakit dengan beragam jenis ini bisa diderita siapapun, termasuk Zéa Lane yang didiagnosa menderita kanker neuroblastoma stadium 4 saat usianya masih 3 bulan.

 

Saat lahir, bayi asal Miami ini memiliki kondisi yang cukup sehat. Lalu, satu waktu Zéa mengalami panas hingga 106 derajat saat diperiksa di rumah sakit. Berbagai tes dilakukan hingga hasil dari MRI menyatakan berita mengejutkan bagi kedua orang tua Zéa.

 

“Ia mengidap kanker,” ungkap Heather Lane, sang ibu. "Penyakit ini berada di area tulang belakang. Kemudian menyebar ke hati, paru-paru, ginjal, sumsum tulang, hingga ke tengkoraknya. Kami hampir kehilangan Zéa saat itu,” cerita Heather pada CNN.

 

Pihak rumah sakit menyatakan Zéa menderita neuroblastoma, jenis kanker yang langka dan sering menyerang anak di bawah usia 1 tahun. Menurut American Cancer Society, setiap tahunnya ada 700 kasus neuroblastoma baru di Amerika, dan mengambil bagian sekitar 6 persen dari seluruh kasus kanker pada anak. Neuroblastoma sendiri berkembang di sel-sel saraf (neuroblast) yang belum matang pada anak-anak.

 

Operasi dan Kemoterapi

Heather dengan suaminya pun hanya diberi waktu 15 menit untuk memutuskan agar Zéa dioperasi dan menjalani kemoterapi. Setelah operasi dilakukan, Zéa pun harus mengalami mati rasa di bagian dada dan tubuh bagian bawah. Kemudian, ia mulai menjalani kemoterapi dengan beragam efek samping yang ternyata bisa dihadapi Zéa lebih baik dari anak manapun.

 

Selama menjalani pengobatan, pihak medis berusaha untuk tidak memberikan perawatan berlebihan. Hal tersebut bisa memberi efek buruk dan berkepanjangan bagi tubuh mungil Zéa, serta dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Semua pihak pasrah pada kondisi Zéa hingga jari jempol pada kakinya mulai mengecil. Namun kedua orang tua Zéa masih yakin dan berharap bahwa buah hati mereka bisa berjalan kembali suatu hari nanti.

 

 

Setelah itu, Zéa mulai menjalani terapi fisik dan terapi dengan memanfaatkan air atau berenang. Sang terapis Paige Bourne and Rachel Mertins kagum dengan semangat yang kuat dari anak sekecil Zéa. Saat terapi dalam air, kolam renang yang dipakai dapat ubah ketinggiannya sehingga memudahkan anak seperti Zéa dalam berlatih berjalan.

 

Bisa Berjalan Kembali

Lima bulan setelahnya, kekuatan motorik bagian Zéa semakin meningkat. Ia pun mulai diberi akses untuk berjalan dengan berpegang pada tongkat penyangga. “Zéa semakin menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Ia mulai bisa berjalan dengan kekuatannya sendiri dan kemajuan lainnya di setiap sesi terapi,” ungkap Paige Bourne.

 

Keajaiban ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Zéa yang saat ini sudah berusia 2 tahun. Mereka pun berharap bisa mengajaknya untuk ke lokasi manapun. Keluarga ingin Zéa memiliki pengalaman berharga setiap saat dalam hidupnya. Meski belum dinyatakan sembuh sepenuhnya, namun Zéa menjadi salah satu contoh anak yang memiliki semangat untuk hidup dan berjuang melawan penyakit yang dideritanya.

 

 

Dari cerita ini, bisa dijadikan inspirasi bagi kita untuk lebih bersyukur pada hidup dan tetap berjuang dalam kondisi seburuk apapun. Semoga Zéa bisa selalu sehat dan sembuh di kemudian hari ya, Moms. (Vonia Lucky/TW/Dok. CNN)