Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Sudah Terbukti! Ini Cara Ngemil yang Tidak Bikin Gendut

Sudah Terbukti! Ini Cara Ngemil yang Tidak Bikin Gendut
ngemil, (Foto: Pexels)

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Ngemil atau mengonsumsi makanan diluar makan pagi, siang dan malam, kegiatan lumrah yang banyak dilakukan semua orang. Tetapi, jika ngemil dalam jumlah banyak dan jangka panjang, kebiasaan itu punya dampak negatif.

 

Ya, dampaknya, berat badan orang akan naik dan sangat mungkin terkena obesitas – pintu masuk penyakit degeneratif  (diabetes, penyakit jantung, jantung koroner, dan stroke). Dengan dampak negatif tersebut, maka banyak orang yang memandang makanan tersebut secara negatif pula. Padahal, sebenarnya ngemil itu boleh saja dilakukan, asalkan tidak berlebih.

 

Camilan yang biasanya dipilih biasanya memiliki karakter: bentuknye kecil, ringan, renyah, gurih, manis, asin, asam, pedas atau kombinasi rasa yang ada. Dan camilan itu dinikmati saat bertemu dengan tepan atau menghilangkan rasa kantuk atau bosan.

 

Hal yang tidak diketahui banyak orang dari camilan adalah camilan tidak punya kemampuan menciptakan rasa kenyangnya. Efeknya, biasanya seseorang baru berhenti ngemil setelah menyadari sudah makan dalam jumlah yang banyak atau sudah menghabiskan isi toples. Moms, pernah merasakan itu juga? Ya, di titik inilah akhirnya camilan jadi riskan membuat berat badan bertambah atau obesitas.

 

Tetapi, sebenarnya kita tak perlu cemas atau menghindarinya. Sebab, ia selalu ada diberbagai kesempatan dan tak mungkin diabaikan begitu saja.

 

Oleh sebab itu, camilan tak perlu dilarang. Yang perlu dilakukan ialah menyiasati agar camilan bisa tetap meningkatkan efektivitas kerja, keakraban, pengisi waktu ataupun kesehatan tubuh. Mau tahu cara menyiasatinya? Berikut penjelasan lengkap dari Dr. Michael Triangto, Sp.KO, dokter spesialis dokter olahraga Slim + Health Sports Therapy

 

1. Hindari terjadinya waktu kosong yang tak berguna dengan menyibukkan diri atau berolahraga. Sehingga akan mengurangi kesempatan untuk ngemil.

 

2. Pilih makanan cemilan yang bersifat padat dan kemasannya tidak berjumlah banyak. Misal, suplemen pengisi energi sebelum berolahraga.

 

3. Membatasi jumlah cemilan yang ada dengan cara memindahkan. Dari toples asalnya ke mangkuk kecil. Sisa cemilan itu sebaiknya disimpan di lemari yang jauh dari kita. Tujuannya agar tak mudah dijangkau bila cemilan abis.

 

4. Kunyah cemilan tersebut selama mungkin sebelum ditelan. Proses mengunyah ini memperlambat masuknya makan berikutnya dan akan mampu mengurangi jumlah cemilan yang masuk ke dalam tubuh kita. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Pexels)